BOLASPORT.COM - Musim 2018 menjadi tahun yang cukup kelam bagi PSSI, terutama untuk sang Sekretaris Jenderal, Ratu Tisha Destria.
Teriakan mafia sangat terdengar jelas dari pecinta sepak bola Indonesia kepada PSSI, salah satunya ditujukan kepada Ratu Tisha Destria.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI itu dinilai ikut andil dalam mafia-mafia yang ada di persepakbolaan Indonesia.
Tetapi itu hanya teriakan saja, bukti dan faktanya tidak ada, artinya hanya ucapan belaka.
Beberapa waktu lalu juga ada sebuah petisi yang meminta Ratu Tisha mundur dari posisi Sekjen PSSI.
Petisi itu lahir setelah gagalnya pertandingan final leg kedua Piala Indonesia 2018 yang mempertemukan PSM Makassar kontra Persija Jakarta di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Keyakinan FIFA Pilih Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021
Memang saat itu Ratu Tisha memutuskan agar pertandingan tersebut ditunda.
Alasannya Persija Jakarta mendapatkan intimidasi dari oknum suporter PSM Makassar.
Laga akhirnya dilanjutkan satu pekan berikutnya.
Baca Juga: PSSI Evaluasi Kinerja Simon McMenemy, Ratu Tisha: Kita Tunggu Saja
Kehadiran Ratu Tisha di Stadion Andi Mattalatta kala itu tidak disambut dengan baik oleh publik Makassar.
BolaSport.com yang saat itu hadir langsung ke stadion mendengar secara jelas teriakan mafia yang ditujukan kepada Ratu Tisha.
Wanita berkacamata itu hanya tersenyum dan akhirnya dipindahkan ke lokasi yang aman di dalam stadion berkapasitas 12 ribu penonton itu.
Baca Juga: Ratu Tisha Pastikan Gelar Evaluasi bagi Pelatih Timnas, Simon McMenemy
Cacian dan hinaan memang selalu datang kepada Ratu Tisha ketika menghadiri acara di stadion.
Kecintaannya dengan sepak bola membuat cacian itu seolah hanya teriakan sunyi.
Kini nama Ratu Tisha kembali terdengar karena keberhasilannya menyakinkan FIFA bahwa Indonesia siap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Baca Juga: Kenapa Ratu Tisha Tidak Calonkan Diri Jadi Ketum dan Waketum PSSI?
FIFA akhirnya memberikan kepercayaan kepada Indonesia hingga akhirnya menyingkirkan Brasil dan Peru dalam proses bidding di Shanghai, China, Kamis (24/10/2019).
Ucapan terima kasih dari pecinta sepak bola Indonesia datang ke media sosial Ratu Tisha.
Meskipun timnas Indonesia belum berprestasi, tapi setidaknya kerja keras PSSI dan Ratu Tisha harus diapresiasi.
Baca Juga: Indonesia Jadi Negara Asia Tenggara Kedua Setelah Malaysia yang Gelar Piala Dunia U-20
Setidaknya, ini keberhasilan Ratu Tisha dan PSSI saat ini jelang masa baktinya berakhir pada 2 November 2019.
Ya, PSSI akan menggelar Kongres PSSI untuk memilih ketua, wakil ketua, anggota Exco PSSI, dan Sekjen untuk periode 2019-2023.
Pengurus PSSI yang baru bisa saja mendatangkan Sekjen pengganti Ratu Tisha. Namun, bisa juga mereka mempertahankan Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI bila masih dipercaya.
Baca Juga: Buat Sejarah Baru, Ratu Tisha Terpilih Jadi Wakil Presiden AFF
"Layak atau tidaknya Ratu Tisha menjabat sebagai Sekjen itu terserah Ketum dan Exco PSSI yang akan datang, saya tidak mau mendahului," kata Anggota Exco PSSI, Refrizal, kepada wartawan termasuk BolaSport.com di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
"Tapi menurut saya, Ratu Tisha cukup membanggakan. Mungkin kalau saya jadi Exco PSSI lagi, saya akan mempertahankannya," ucap pria asal Padang, Sumatra Barat, itu.
Bila memang Tisha tidak lagi menjabat sebagai Sekjen PSSI, Refrizal yakin masih ada organisasi lainnya yang ingin mendatangkan wanita jebolan FIFA Masters itu.
Baca Juga: Ratu Tisha Buka Suara Terkait Teriakan Pulang dari Suporter PSM
Selain jadi Sekjen PSSI, Ratu Tisha saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum AFF.
"Ya kalau tidak lagi dipercaya pasti dia banyak tawaran untuk gabung ke AFF dan AFC," ucap Refrizal.
"Kalau soal omongan mafia, ya kalau ada sikat aja. Jangan isu doang. Tangkap saja kalau ada," ujar Refrizal.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar