BOLASPORT.COM - Pendiri PT Persis Solo Saestu, Her Suprabu, memberikan tanggapan terkait pemberian sanksi kepada pemain PSIM Yogyakarta.
Laga pekan ke-22 Liga 2 2019 mempertemukan dua rival sejati, yakni PSIM Yogyakarta dan Persis Solo dalam duel bertajuk Derbi Mataram.
Laga tersebut berakhir dengan kericuhan yang menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas stadion dan intimidasi awak media oleh pemain PSIM.
Baca Juga: Absen saat Persib Bersua Persija, Ini yang Dilakukan Esteban Vizcarra
Akibatnya, Komite Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi terhadap tiga pemain PSIM, yaitu Achmad Hisyam Tolle, Raymond Ivantonius, dan Aldaier Makatindu pada 25 Oktober 2019 yang lalu.
Hisyam Tolle dijatuhi sanksi paling berat yaitu larangan beraktivitas sepak bola di lingkungan PSSI selama lima tahun.
Sementara Raymond dijatuhi larangan sebanyak dua pertandingan karena terbukti memukul pemain Persis Solo dan Aldaier mendapatkan teguran keras lantaran mengintimidasi wartawan.
Terkait sanksi tersebut, pendiri PT Persis Solo Saestu, Her Suprabu, menilai bahwa PSSI telah memberikan sanksi yang proporsional.
"Tindakan sudah sangat berlebih, jadi sanksi yang diberikan sudah pas," tutur Her, dikutip Bolasport.com dari Tribun Jateng.
Her memandang bahwa pemberian sanksi itu sudah menunjukkan sikap tegas PSSI sebagai federasi sepak bola tertinggi di Indonesia.
Baca Juga: Nikmati Setiap Laga Jadi Kunci Marcus/Kevin Raih Banyak Gelar
Her juga berharap pemberian sanksi bisa memberikan efek jera kepada para pemain sekaligus menjadi pengingat kepada seluruh insan sepak bola untuk selalu menjunjung sportivitas.
"Bagaimana pun PSSI selaku pemegang regulasi sepak bola sudah bersifat tegas dalam melihat kejadian-kejadian, terkhusus pertandingan terakhir antara PSIM Jogja dengan Persis Solo," ujar Her.
"Sudah ada pemain profesional yang dilarang bermain lima tahun. Itu bisa jadi efek jera, sekaligus pengingat bagi para pemain agar lebih sportif dan menjaga emosinya, tidak mudah terpancing," katanya menambahkan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | jateng.tribunnews.com |
Komentar