Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Diminta Baik, tetapi Suporter Indonesia Masih Rusuh?

By Mochamad Hary Prasetya - Kamis, 31 Oktober 2019 | 20:15 WIB
Oknum suporter Persebaya Surabaya, Bonek, memasuki lapangan dan merusak sejumlah fasilitas stadion usai timnya kalah dari PSS Sleman dengan skor 2-3 pada pekan ke-25 Liga 1 2019.
HABIBUR ROHMAN/SURYA.CO.ID
Oknum suporter Persebaya Surabaya, Bonek, memasuki lapangan dan merusak sejumlah fasilitas stadion usai timnya kalah dari PSS Sleman dengan skor 2-3 pada pekan ke-25 Liga 1 2019.

BOLASPORT.COM - Banyak pecinta sepak bola Indonesia yang berharap agar PSSI bisa lebih baik.

Namun rupanya, permintaan itu tidak sesuai harapan karena masih banyak juga suporter Indonesia yang berbuat kerusuhan, lantas bagaimana nasib sepak bola kita?

Kongres PSSI yang digelar pada 2 November 2019 diharapkan mampu melahirkan kepengurusan yang benar-benar membawa perubahan di persepakbolaan Indonesia hingga empat tahun ke depan.

Salah satunya prestasi dari timnas Indonesia yang sampai saat ini belum juga lahir dan tentu saja membuat suporter kecewa.

Belum sempurnanya PSSI juga ditularkan dengan sikap tidak dewasanya beberapa pendukung klub di Indonesia, sebut saja Persebaya Surabaya, Bonek.

Beberapa oknum Bonek mengamuk setelah Persebaya Surabaya menelan kekalahan 2-3 dari PSS Sleman pada pekan ke-25 Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/10/2019).

Baca Juga: Mantan Klub Comvalius dan Van Dijk Tak Jadi Degradasi ke Liga 2 Thailand

Mereka meluapkan kekecewaannya dengan menghancurkan beberapa fasilitas Stadion GBT lantaran Persebaya Surabaya belum meraih kemenangan dalam lima laga terakhir.

Komdis PSSI pun kemungkinan besar akan memberikan sanksi berat kepada Bonek dan Persebaya Surabaya.

Sebelum kerusuhan di Surabaya, kericuhan datang saat PSIM Yogyakarta kalah 2-3 dari Persis Solo pada laga terakhir Grup Timur Liga 2 2019 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.

Baca Juga: Tangan Stephen Curry Patah, Golden State Warriors pun Kembali Kalah

Oknum suporter PSIM Yogyakarta beramai-ramai masuk ke dalam lapangan sebelum pertandingan berakhir karena kecewa timnya gagal menang dan tidak berhasil melaju ke babak delapan besar Liga 2 2019.

Kericuhan suporter mewarnai laga PSIM Yogyakarta vs Persis Solo di Stadion Mandala Krida dalam partai terakhir Grup Timur Liga 2 2019, Senin (21/10/2019).
TRIBUN JOGJA
Kericuhan suporter mewarnai laga PSIM Yogyakarta vs Persis Solo di Stadion Mandala Krida dalam partai terakhir Grup Timur Liga 2 2019, Senin (21/10/2019).

Jauh dari itu ada kejadian yang juga cukup mencoreng persepakbolaan Indonesia di mata dunia.

Saat itu, oknum suporter timnas Indonesia masuk ke dalam lapangan dan melakukan serangan ke pendukung timnas Malaysia dalam laga perdana babak penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, 5 September 2019.

Baca Juga: Gol Divock Origi Membuat Unai Emery Gagal Wujudkan Omongannya Dahulu

Kerusuhan itu membuat PSSI mendapatkan hukuman dari FIFA.

Tidak tanggung-tanggung, FIFA menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp 643 juta kepada PSSI.

Suporter timnas Malaysia berhamburan keluar dari tribune seusai laga kontra timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/9/2019).
MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Suporter timnas Malaysia berhamburan keluar dari tribune seusai laga kontra timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/9/2019).

Beberapa kasus kerusuhan yang terjadi di Indonesia mengundang komentar dari CEO Save Our Soccer, Akmal Marhali.

Baca Juga: Ikuti Jejak Persija, Aji Santoso Latih Persebaya pada Sisa Musim 2019

Ia menyayangkan sikap suporter yang masih belum dewasa ketika meminta PSSI bisa lebih baik.

"Sangat disesalkan dengan yang dilakukan kawan-kawan Bonek. Merusak fasilitas umum apalagi fasilitas sepakbola, sangat disayangkan," kata Akmal Marhali kepada wartawan.

Menurut Akmal Marhali, seharusnya Bonek bisa lebih elegan menyampaikan rasa kekecewaannya dengan datang langsung ke Kantor Persebaya Surabaya.

Baca Juga: Kalteng Putra Vs Persib Bandung - Rekor Siapa yang Akan Terhenti?

Padahal menurutnya beberapa Bonek sudah bersikap bagus dengan mengosongkan beberapa tribun Stadion GBT karena kekalahan dari PSS Sleman

"Masalah awal ini komunikasi yang intens. Bagaimana pun suporter bagian sepak bola. Kalau mau dibilang customer, suporter harus dapat apa yang diinginkan."

(Kiri-kanan) Organizing Committe Piala Indonesia, Iwan Budianto , Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono,
japrit
(Kiri-kanan) Organizing Committe Piala Indonesia, Iwan Budianto , Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono,

"Kalau suporter tidak dapat barang yang diinginkan ya protes itu bagian dinamik customer. Cuma caranya harus elegan," ucap Akmal Marhali.

Baca Juga: Menakar Siapa yang Bakal Jadi Rider Pabrikan Yamaha pada MotoGP 2021

"Kita paham sepak bola ini belum sehat dan bersih. Harapannya saat federasi dan manajemen tidak bisa diajak berubah kenapa kita sebagai suporter tidak bisa memberi contoh? Harusnya suporter bisa, biar semua petinggi malu," ucapnya menambahkan.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu perwakilan dari Forum Diskusi Sepakbola Indonesia (FDSI), Helmi Atmaja.

Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, Menuding Penyelenggaraan Piala Indonesia 2018 Caca
DOK. SAVE OUR SOCCER
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, Menuding Penyelenggaraan Piala Indonesia 2018 Caca

Ia mengatakan suporter harus bersikap dewasa untuk menentukan sikapnya apapun hasil pertandingannya.

Baca Juga: Tanpa Penonton, Laga Persebaya Vs PSM Digelar di Stadion Batakan

"Sepak bola itu tidak mungkin selalu menang. Harus ada kedewasaan. Di saat minta PSSI untuk baik, suporter juga harus baik. Harus adil," kata Helmi Atmaja.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Jadwal Liga Italia - Laga Berat Menanti Jay Idzes dkk, Klub Milik Orang Indonesia Bisa Keluar dari Zona Merah

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X