BOLASPORT.COM - Pelatih Persija Jakarta, Edson Tavares, memberikan komentarnya terkait terpilihnya M Iriawan alias Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.
Pernyataan Edson Tavares lebih kepada agar Iwan Bule bisa mengurusi persepakbolaan Tanah Air dan timnas Indonesia dengan baik.
Edson Tavares menegaskan pengalamannya sebagai pelatih di dunia sepak bola sudah 37 tahun.
Dari 37 tahun itu, Edson Tavares menghabiskan 10 tahun berkarier di persepakbolaan Asia.
Pelatih asal Brasil itu sempat melatih timnas Vietnam, timnas Yordania, dan beberapa klub di Asia lainnya.
Dari pengalamannya itu, Edson Tavares memiliki pengetahuan bagaimana federasi sepak bola setempat mengelola olahraga paling populer di dunia itu secara baik.
Baca Juga: Valentino Rossi Jelaskan Keunggulan Yamaha di Sirkuit Sepang
"Saya bukan orang yang peduli politik. Tapi saya akan mengatakan yang sejujurnya. Saya tidak berharap apapun kepada federasi," kata Edson Tavares.
"Saya 27 tahun berkarier di Asia. Saya melatih Yordania, Vietnam, dan Haiti. Ketika saya menangani Haiti, lebih dari 1 juta orang meninggal dunia karena gempa. FIFA mengirimkan saya ke sana untuk membangun kembali sepak bola mereka."
"Awalnya Haiti peringkat 108 di rangking FIFA, ketika saya pergi dari sana, tiga tahun kemudian Haiti berada di 68 rangking FIFA. Kami banyak perubahan di federasi, lapangan, dan pemain," ucap pelatih berusia 64 tahun itu.
Baca Juga: Dua Pilar Persib Mungkin Absen saat laga Melawan PSIS Semarang
Selama kariernya, Edson Tavares baru pertama kali melatih di Indonesia dengan bergabung bersama Persija Jakarta.
Meskipun begitu, ia mengaku sempat menghadapi timnas Indonesia ketika membesut timnas Vietnam pada SEA Games 2004.
Saat itu, timnas Indonesia tampil berjaya dengan mengalahkan timnas Vietnam tiga gol tanpa balas.
Baca Juga: Kakak Paul Pogba Kembali Bocorkan Masa Depan Sang Adik
Kekalahan dari timnas Indonesia terus membuat Vietnam bebenah.
Walhasil persepakbolaan Vietnam saat ini lebih baik ketimbang Indonesia.
Di rangking FIFA saja, Vietnam sudah menyentuh 100 besar, sementara Indonesia berada di peringkat 171.
Baca Juga: Tampil Minor di Malaysia, Jorge Lorenzo Kembali Salahkan Cedera
"Saya dua kali melatih Vietnam, pada 1994 dan 2004. Pada 2004, saya bangun ulang lagi rencananya bersama Alfred Riedl dan pelatih asal Portugal. Federasi di sana menerima saran kami dan mendengarkan orang-orang yang berpengalaman," kata Edson Tavares.
"Di Vietnam, semua orang tahu sepak bola. Di Indonesia, semua orang tahu sepak bola, dan semua orang ahli sepak bola," ujarnya.
Untuk kepengurusan PSSI yang baru, Edson Tavares lebih mengkritik tentang jadwal padat yang dialami Persija Jakarta dan klub peserta Liga 1 2019.
Baca Juga: VIDEO - Tangisan Son Heung-min Lihat Kondisi Andre Gomes Usai Ditekel
Ia berharap agar PSSI yang baru bisa lebih melihat dan peduli tentang kondisi klub serta pemain dari segi penjadwalan.
"Jika kami mengirimkan surat tentang hal ini ke FIFA, FIFA akan berikan sanksi ke federasi. Bagaimana kalian bermain selama delapan pertandingan setiap bulan? Pemain menderita di lapangan, tapi federasi hanya bilang 'Maaf' atau 'Tidak beruntung'," ucap Edson Tavares.
Edson Tavares yakin bila PSSI lebih peduli terhadap klub dan pemain, pasti akan berdampak positif ke timnas Indonesia.
Baca Juga: Persela Lamongan Vs Barito Putera, Laskar Antasari Siap Mencuri Poin
Selain jadwal, Edson Tavares berharap agar pelatih di timnas Indonesia tidak sering melakukan pemusatan latihan jangka panjang.
"Mereka tidak menyadari, tidak ada timnas yang kuat tanpa klub yang kuat. Jika tim tak kuat, timnas itu omong kosong," tegas Edson Tavares.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar