BOLASPORT.COM - Anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro, menyebut penundaan laga Persebaya Surabaya vs PSM Makassar mencederai kesepakatan PT LIB dan peserta Liga 1 2019.
Manajer Madura United yang juga menjabat sebagai Exco PSSI, Haruna Soemitro, menuntuk PT LIB segera melakukan penjadwalan ulang laga Persebaya Surabaya kontra PSM Makassar.
Dilansir Bolasport.com dari Kompas, Haruna menilai bahwa penundaan laga tersebut berpotensi menimbulkan masalah baru yang lebih panjang dalam pelaksanaan Liga 1 musim ini.
Penilaian Haruna didasari oleh emergency meeting yang dilakukan oleh PT LIB dengan kontestan liga 1 2019 di Bali beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Persib Vs PSIS, Supardi Nasir: Jangan Percaya Diri Berlebihan
Dalam rapat tersebut, seluruh klub peserta Liga 1 2019 sudah membuat kesepatakan berkaitan dengan persoalan penjadwalan Liga 1 2019 di sisa waktu yang ada.
Menurut Haruna, penundaan laga Persebaya versus PSM berpeluang melanggar kesepakatan yang sudah dihasilkan dalam emergency meeting tersebut.
“Kesepakatannya apa? Bahwa tidak boleh liga itu melebihi tanggal 22 Desember. Karena semua kontrak pemain profesional dan pelatih itu berakhir pada bulan Desember, itu standar kontrak semua tim,” kata Haruna.
“Kalau lebih dari 22 Desember maka akan berimbas pada masalah finansial, slot AFC Cup, Kualifikasi Liga Champions Asia, dan lain-lain."
"Ini menyulitkan. Oleh karena itu, kami sepakat 22 Desember menjadi akhir perhelatan kompetisi di Indonesia,” tutur dia menegaskan.
Mantan ketua Asprov Jawa Timur tersebut mengkhawatirkan peserta Liga 1 2019 akan melayangkan protes seandainya penjadwalan ulang tidak segera dilakukan.
“Kalau sampai penjadwalan ulang laga PSM dan Persebaya berimbas pada molornya jadwal yang sudah disepakati, maka boleh klub itu tidak melanjutkan kompetisi," ujar Haruna.
"Sebab, itu sudah keputusan final bersama yang betul-betul kami sepakati bersama,” ucapnya lagi.
Baca Juga: AC Milan Incar Gelandang 1 Babak Barcelona
Haruna menambahkan bahwa pembatalan pertandingan yang diputuskan oleh PSSI juga berpeluang menimbulkan dampak buruk lanjutan.
Ia menyebutkan bahwa ada kemungkinan dalih serupa akan digunakan peserta lain untuk meminta penundaan jadwal laga di kesempatan yang akan datang.
Artinya ke depan bisa digunakan siapa saja di mana saja, jadi seperti membenarkan menolak penjadwalan itu karena alasan apa pun," ujarnya.
"Karena alasan kan bisa dibuat. Tapi yang namanya mandatory, kewajiban, itu tidak boleh ditolak. Karena penolakan itu ada hukumannya” kata Haruna lagi.
View this post on InstagramHasil pertandingan Liga Champions matchday 4 dini hari tadi. . #ucl #ligachampions #championsleague
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | bola.kompas.com |
Komentar