BOLASPORT.COM - Ring atau arena pertandingan adalah lokasi khusus dan sakral bagi setiap atlet kombat karena di tempat itu mereka saling menguji kemampuan maupun sportivitas demi meraih prestasi yang lebih tinggi.
Air mata, keringat, dan darah tertumpah di atas ring sebagai saksi perjuangan setiap atlet.
Dalam perjalanan sejarah, ring yang digunakan oleh seni bela diri campuran atau mixed martial arts pun mengalami evolusi hingga mencapai beberapa format atau bentuk seperti yang kita kenal sekarang.
Baca Juga: Tendang Bola di Garis Gawang, Aaron Ramsey Dituding Curi Gol Cristiano Ronaldo
Namun, semua perubahan itu tidak mengubah faktor penting penguasaan ring bagi seorang atlet yang bertanding.
Atlet ONE Championship asal Indonesia, Rudy "The Golden Boy" Agustian, berbagi referensi, pengalaman, dan pandangan tentang ring arena tanding serta betapa pentingnya ring control atau penguasaan ring saat berlaga.
Rudy mengungkapkan bahwa kemampuan menempatkan posisi dalam ring akan bermanfaat dalam memojokkan lawan atau sebaliknya, menghindari tekanan yang lawan lancarkan.
Insting dalam membaca ruang di atas ring juga menjadi faktor penting pada sebuah laga, selain tentunya teknik melayangkan serangan.
Rudy mengatakan bahwa bentuk dan dimensi ring yang berbeda memberikan sebuah tantangan tersendiri bagi atlet yang mengharuskan mereka untuk beradaptasi.
Ada atau tidaknya tali seperti arena tinju, memengaruhi bagaimana seorang atlet menerapkan ring control.
Baca Juga: VIDEO - Penyelamatan Bek Termahal Dunia Ke-8 Saat Jadi Kiper Dadakan Man City
"Saya pilih ring berbentuk oktagon jika ingin bermain lebih grappling dan saya pilih ring berbentuk bulat jika game plan lebih striking," kata Rudy Agustian seperti dikutip BolaSport.com dari ONE Championship.
"Alasan saya memilih antara ring atau cage, biasanya tergantung game plan saya."
"Mengapa demikian? Karena cage sangat menguntungkan untuk seorang grappler, karena bisa lebih memberi tekanan akibat tidak ada celah wall cage dibandingkan di ring," ucap atlet yang baru berlaga dalam ajang bertajuk ONE: Dawn of Valor lalu di Istora Senayan, Jakarta.
Seorang yang memiliki dasar grappling tentu akan mengincar bantingan ketika berlaga dan menurut Rudy, cage adalah arena yang cocok untuk mengakomodasi teknik mereka.
"Hal ini memungkinkan situasi lebih maksimal untuk menekan dan mencari takedown, selain juga mengontrol lawan hingga terpojok di wall cage," ujar Rudy Agustian.
"Sebagai striker, jika yang akan dilawan grappler, maka saya akan lebih nyaman di ring."
"Hal ini karena saat lawan berhasil takedown, saya bisa keluarkan kepala dan badan sampai keluar batas, hingga bisa mengulur waktu atau bahkan menghilangkan momentum penting dari lawan."
"Biasanya wasit akan memisahkan atau menyuruh reset posisi."
"Situasi ini juga bisa dipakai saat kita mengalami press (berdiri) di tali ring."
"Kita bisa menarik sedikit tali ring untuk mendapatkan keseimbangan saat menerima takedown sehingga lawan terpaksa mengeluarkan tenaga ekstra saat hendak melakukan takedown pada kita," tutur atlet yang bernaung di bawah Strive/The Golden Camp tersebut.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Marah karena Diganti Maurizio Sarri Menit 82
Teknik penguasaan serta pengendalian ring, menurut Rudy, merupakan salah satu kunci untuk meraih kemenangan karena hanya mengandalkan kekuatan pukulan serta kegesitan dalam bergulat tanpa kecerdasan membaca ruang bisa menjadi mimpi buruk bagi seorang atlet.
"Unsur ring control sangat besar karena memang saya selalu aktif menggunakan wall untuk memberikan pressure, mengontrol, dan melakukan takedown pada lawan, lalu memanfaatkan tembok untuk menahan lawan," kata Rudy Agustian.
"Saya juga aktif bergerak dan berputar di arena saat hendak melancarkan serangan atau bertahan."
"Untuk menang, tidak hanya mengandalkan fighting skill saja, ring control is absolutely a key to victory," ucap atlet yang berangkat dari disiplin muay thai ini.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | onefc.com |
Komentar