BOLASPORT.COM - Pelatih Persewar Waropen, Carolina Ivakdalam, mengundurkan diri dari tim menjelang bergulirnya babak delapan besar Liga 2 2019.
Kabar buruk menimpa Persewar Waropen jelang lawan Sriwijaya FC pada laga pertama babak delapan besar Liga 2 2019.
Selain mundurnya Ivakdalam dari kursi pelatih, Persewar juga tak bisa menurunkan winger andalan, Oktavianus Maniani.
Pemain yang akrab disapa Okto itu mendapatkan sanksi larangan bermain selama enam bulan setelah menusuk wasit saat fase grup Liga 2 2019.
Seperti halnya Okto, Ivakdalam juga harus mundur karena mendapat sanksi dari Komite Disiplin PSSI.
Baca Juga: Presiden Persiraja Siapkan Bonus Hingga Rp500 Juta untuk Timnya
Kendati begitu, pihak Sriwijaya FC tak merasa diuntungkan dengan kondisi tersebut.
Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, justru meminta kepada anak asuhnya untuk tidak meremehkan kekuatan lawan.
"Saya pikir saya tidak mempermasalahkan pelatih Persewar mundur. Yang penting kami jangan sampai lengah dengan hal ini. Kami tetap fokus, kami tetap konsentrasi" kata Kas Hartadi dikutip BolaSport.com dari Tribun Sumsel.
Mengenai Okto, Kas Hartadi berkeyakinan bahwa Persewar memiliki pemain pengganti yang sepadan.
"Ini tidak terlalu menguntungkan untuk kami, karena Persewar pasti sudah memiliki pemain pengganti peran Okto yang sama bagusnya," ujar Kas Hartadi menambahkan.
Baca Juga: Persis Solo Ulang Tahun, Ada Undangan untuk Suporter PSIM Yogyakarta
Kas Hartadi menegaskan kepada pemainnya untuk mengabaikan permasalahan tim lawan dan tetap fokus pada pertandingan ini.
"Tim Papua tidak pernah kehabisan talenta. Jadi, saya yakin penggantinya juga sama kuat," ucap Kas Hartadi.
"Pemain tidak perlu memikirkan siapa-siapa lawan yang tidak bisa turun. Yang penting fokus saja di pertandingan," tuturnya mengakhiri.
Duel Sriwijaya FC kontra Persewar akan berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (9/11/2019).
Pertandingan ini disiarkan oleh Vidio.com pada pukul 19.00 WIB.
View this post on Instagram
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Tribun Sumsel |
Komentar