BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, John Hopkins, memberi saran kepada Valentino Rossi untuk berani mengambil risiko dan tampil beringas.
MotoGP Malaysia telah berakhir pada akhir pekan lalu, namun peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya masih hangat untuk diperbincangkan.
Salah satu yang mendapat sorotan luas adalah penampilan pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi.
Bak sedang berada dalam mimpi, para penggemar MotoGP dibuat takjub karena melihat pembalap gaek tersebut bersaing di garis depan.
Hampir sepanjang balapan, Rossi bertarung sengit dengan pembalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso, guna memperebutkan posisi 3.
Namun sayang, kali ini Dovizioso lebih unggul. Faktor motor Desmosedici Ducati yang jauh lebih bertenaga ditengarai menjadi faktor pembeda.
Rossi pun kembali dipaksa menelan pil pahit setelah lagi-lagi melewatkan kesempatan untuk menginjakkan kakinya di podium.
Kegagalan ini terasa menyakitkan, mengingat pembalap berjuluk The Doctor tersebut hanya berjarak 0,3 detik dari Dovizioso.
Baca Juga: Melihat Penampilan Rossi di Sepang, Pembalap Veteran Ini Turut Prihatin
Kendati demikian, Rossi mengaku tak kecewa. Seperti diberitakan Bolasport.com sebelumnya, pembalap berusia 40 tahun tersebut tetap senang karena bisa kompetitif sampai akhir balapan.
Tapi, tetap saja "kekalahan" kali ini mengganjal, karena kesempatan emas seperti kemarin praktis sangat jarang dialami oleh The Doctor musim ini.
Menanggapi hal ini, legenda MotoGP, John Hopkins, mempunyai saran untuk Rossi agar tidak lagi kehilangan momentum di waktu-waktu mendatang.
Pembalap yang pernah jaya bersama tim Suzuki tersebut menilai ada yang harus diubah dari gaya bermain Rossi yang selama ini dianggapnya terlalu "bersih".
⚔️ @ValeYellow46 attacks for third but @AndreaDovizioso is wise to the move!@Rins42 is also closing on the Italian duo! ????#MalaysianGP ???????? pic.twitter.com/26QEz6B3bs
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) November 3, 2019
"Saya tahu betapa sulitnya bertarung dengan motor sehebat Ducati," ujar Hopkins sebagaimana dikutip Bolasport.com dari Speedweek.
"Melawan mereka, Anda harus mempertaruhkan segalanya. Bahkan, Anda tidak boleh takut membuat manuver-manuver yang berbahaya, yang dalam keadaan normal tidak mungkin Anda lakukan," lanjutnya.
Rossi memang tidak tampil beringas saat balapan akhir pekan lalu. Alih-alih melakukan manuver yang agresif, Rossi dengan sabar mengikuti Dovizioso sembari mencari celah untuk menyalip.
Bahkan Dovizioso memuji gaya membalap Rossi yang tidak ugal-ugalan, tidak seperti pembalap zaman sekarang.
The Doctor akhirnya juga menjawab pujian The Professor (julukan Dovizioso) dengan mengatakan bahwa pembalap berpengalaman seperti dirinya lebih memilih untuk bermain aman.
"Kalau Anda terjebak di belakang pembalap dengan motor yang bagus, Anda tidak bisa kalem-kalem saja," lanjut Hopkins.
"Secara teoretis, Anda akan mencoba untuk memaksa lawan Anda untuk melenceng dari jalurnya, sehingga tidak bisa menyusul di trek lurus."
"Tapi saya tahu, itu akan membuat ban motor Anda cepat aus. Yang terpenting adalah bagaimana Anda bisa menyesuaikan gaya membalap Anda untuk bisa mengambil keuntungan," pungkasnya.
Baca Juga: Mengintip Permintaan Valentino Rossi kepada Yamaha untuk MotoGP 2020
Bagaimanapun, Rossi pulang dari Sirkuit Sepang dengan kepala tegak.
Selain mampu tampil kompetitif, dirinya juga membuktikan bahwa kecepatannya belumlah hilang.
Pasalnya, The Doctor juga berhasil memecahkan rekor fastest lap di Sirkuit Sepang pada balapan kemarin, yang agaknya bisa sedikit mengobati kekecewaannya selama ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | speedweek.com |
Komentar