BOLASPORT.COM - Pelatih tunggal putra nasional Indonesia, Hendry Saputra Ho, menilai bahwa tim tunggal putra masih belum bisa tampil konsisten.
Pada ajang Fuzhou China Open 2019, tiga wakil tunggal putra pelatnas belum meraih capaian maksimal.
Anthony Sinisuka Ginting takluk pada babak pertama dari Ng Ka Long Angus (Hong Kong), dengan skor 18-21, 9-21.
Sementara itu, Shesar Hiren Rhustavito pada babak pertama dihentikan rekan sepelatnas, Jonatan Christie, dengan skor 18-21, 17-21.
Pada babak perempat final, Jonatan dikalahkan Anders Antonsen (Denmark), dengan skor 16-21, 11-21.
Adapun pemain profesional, Tommy Sugiarto juga harus mengakui keunggulan Sai Praneeth (India), pada babak pertama, dengan skor 21-15, 12-21, 10-21.
Baca Juga: Pengamat Bulu Tangkis Sebut Pemain Tunggal Putra Indonesia Inkonsisten
"Kalau secara keseluruhan, saya lihat semuanya belum stabil. Dalam fokus penggunaan cara mainnya, dari baca perubahan lawan hingga pukulannya kurang tepat," kata Hendry dilansir BolaSport.com dari Badmintonindonesia.
"Di sini saya lihat mereka belum matang, bukan tidak bisa main bagus, tetapi perlu waktu. Untuk fisik dan stamina sudah oke. Ada beberapa teknik yang perlu ditingkatkan dan bagaimana menerapkan pukulan yang lebih safe lagi," tutur Hendry.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar