Padahal, menurut informasi kehadiran Quartararo pada event otomotif tahunan tersebut hanya sebentar.
"Saya merasa aneh saja saat banyak orang mendatangi saya untuk meminta tanda tangan dan melakukan selfie." ujar pembalap berusia 20 tahun ini.
"Hidup saya berubah sangat drastis dalam beberapa bulan terakhir. Sekarang ada banyak sekali orang yang mengelilingi saya," ungkapnya polos.
Tak hanya Quartararo, para penggemar pun merasa kaget. Pasalnya, tidak ada yang menyangka bahwa dirinya bakal bersinar seperti sekarang ini.
Quartararo direkrut oleh Petronas Yamaha SRT "hanya" dengan modal satu kemenangan dan dua podium yang ditorehkannya sepanjang musim lalu di kelas Moto2.
Jika dibandingkan dengan rookie lain semacam Francesco Bagnaia (juara Moto2 2018) dan Joan Mir (juara Moto3 2017), rekor Quartararo tentu tidak ada apa-apanya.
Namun pembalap berjuluk El Diablo ini ternyata mampu membalas kepercayaan Petronas Yamaha SRT dengan sederet prestasi cemerlang.
163 points after the #JapaneseGP ????@FabioQ20 heads to Australia as the 2019 Rookie of the Year! ????#JapaneseGP ???????? pic.twitter.com/shUxzHRzsA
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) October 20, 2019
Kini, Quartararo pun digadang-gadang menjadi rival berat Marc Marquez (Repsol Honda) untuk memperebutkan gelar juara dunia musim depan.
"Saya masih sama seperti yang dulu, dan saya menyukainya," ujar El Diablo rendah hati.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar