BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts memberikan perhatian khusus kepada pemain Arema FC, Makan Konate.
Sebelumnya, Makan Konate sempat berseragam Persib Bandung pada musim 2014-2015.
Kemudian, dia memutuskan hijrah ke Malaysia lalu mulai 2018 gabung Arema FC.
Dua musim membela Persib Bandung, Makan Konate berhasil tampil sebanyak 30 kali dan mencetak total 14 gol.
Bersama Persib Bandung, Makan Konate memberikan dua gelar bergengsi, juara Indonesia Super League musim 2014 dan Piala Presiden 2015.
Baca Juga: Malaysia Kirim 15 Pesepak Bola Junior untuk Jadi Bintang di Jepang
Adapun selama membela Arema FC musim 2018 hingga saat ini, Makan Konate berhasil mengoleki 44 penampilan dan mencetak 28 gol.
Baca Juga: Persib Bandung Kontra Arema FC, Pengamanan Laga Super Ketat
Tidak hanya itu, Makan Konate juga memberikan gelar bergengsi untuk Arema FC, Piala Presiden 2019.
Dilansir BolaSport.com dari laman Kompas, Selasa (12/11/2019), Robert Rene Alberts menyadari, mengalahkan Arema FC bukan hal yang mudah.
Selain memiliki gaya bermain yang agresif, Singo Edan memiliki pemain-pemain berkualitas, terlebih barisan pemain asingnya.
Satu pemain asing yang dianggap berbahaya menurut Robert Alberts adalah Makan Konate.
"Mereka juga punya pemain asing yang bagus dan itu menjadi faktor penting dari Arema FC," kata Robert Alberts.
Pemain asal Mali tersebut diakui Robert sebagai ruh permainan Arema FC, karena perannya yang vital pada lini tengah tim Singo Edan.
Baca Juga: Persib Vs Arema FC, Omid Nazari Tak Masalah Banyak Pemain Absen
"Konate menurut saya bukan gelandang di dalam tim, dia lebih seperti second striker dan beberapa laga juga lebih berperan sebagai pemain depan," ujar Robert.
"Menurut opini saya, dia adalah pemain level atas di liga, pemain yang fantastis sangat mobile, dan benar-benar selalu berusaha terlibat dalam permainan," ucap Robert.
Robert menambahkan, anak asuhnya tidak boleh lengah dalam mengawal pergerakan pemain Arema FC terutama Makan Konate.
"Tentu pemain-pemain yang kami perhatikan dan memastikan tidak mendapat ruang yang dia sukai," kata Robert.
"Jadi kami sudah paham bagaimana menghentikan dia sebagai top skor Arema saat ini dan menjadi otak serangan tim," kata Robert.
Baca Juga: Legenda Liverpool Belum Jua Beri Kemenangan Klub Milik Orang Indonesia
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar