Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pengamat MotoGP Buka-bukaan Soal Kelemahan Fatal Ducati Musim Ini

By Agustinus Rosario - Selasa, 19 November 2019 | 19:55 WIB
Aksi para pembalap Ducati, Danilo Petrucci (depan) dan Andrea Dovizioso (belakang) pada MotoGP Belanda 2019, Minggu (30/6/2019)
twitter.com/DucatiMotor
Aksi para pembalap Ducati, Danilo Petrucci (depan) dan Andrea Dovizioso (belakang) pada MotoGP Belanda 2019, Minggu (30/6/2019)

BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, menyebut kurangnya iklim persaingan di tim Ducati membuat mereka kembali gagal menggebrak pada musim kompetisi MotoGP 2019.

Kejuaraan dunia MotoGP 2019 telah berakhir pada akhir pekan lalu setelah menggelar seri balap di Valencia, Spanyol.

Pada race yang digelar di Sirkuit Ricardo Tormo tersebut, pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, keluar sebagai pemenang.

Kesuksesan Marquez sekaligus membuat Repsol Honda menyegel triple crown dalam dua musim terakhir.

Sebelum meraih gelar juara dunia tim, Repsol Honda sudah mendapatkan titel kampiun dunia pada kategori pembalap (melalui Marc Marquez) dan konstruktor (bersama tim LCR Honda).

Dengan total 458 poin yang diraih hingga akhir MotoGP 2019, Repsol Honda mengantongi keunggulan 13 poin atas pesaing terdekat mereka, Mission Winnow Ducati.

Padahal, sebelum MotoGP Valencia bergulir, Ducati masih bertengger di posisi puncak klasemen tim.

Tim yang diperkuat Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci itu pun diperkirakan mampu menjegal hegemoni Honda.

Namun, apa daya, tim pabrikan asal Italia tersebut hanya mampu menambah 13 poin melalui Dovizioso.

Petrucci, yang diharapkan bisa turut meringankan kerja Dovizioso, justru gagal finis.

Baca Juga: Insiden 'Crash' Hiasi Debut Alex Marquez Tunggangi Motor Honda

Kegagalan Ducati mengamankan gelar tim terbaik turut mengundang komentar dari pengamat MotoGP, Carlo Pernat.

Pria yang pernah menjadi manajer Andrea Iannone itu mengungkap faktor yang membuat Marc Marquez bisa mengalahkan tim Ducati meski berjuang sendirian.

"Secara psikologis, Marc Marquez menang karena motivasi yang tetap terjaga," ujar Pernat, dikutip Bolasport.com dari GPOne.

"Saya tidak tahu persis apa yang mendorongnya. Namun, mungkin antara mencegah (Maverick) Vinales meraih kemenangan ketiganya atau menunjukkan keunggulannya atas (Fabio Quartararo)," kata dia lagi.

Carlo Pernat, pengamat MotoGP dan eks manajer Andrea Iannone.
MOTOGPWEB.COM
Carlo Pernat, pengamat MotoGP dan eks manajer Andrea Iannone.

Carlo Pernat lantas membandingkan dengan situasi yang terjadi di tim pabrikan Ducati.

"Hal yang sama tidak terjadi di Ducati, ketika Dovizioso tidak memiliki partner yang sepadan. Tidak seperti saat mereka masih memiliki Jorge (Lorenzo)," tutur Pernat.

"Sementara itu, Petrucci bukan pilihan yang terbaik. Hal inilah yang membuat Ducati tak kunjung membuat fenomena," kata dia menambahkan.

Kehadiran sosok rival memang seringkali dianggap melecut semangat serta motivasi para pembalap MotoGP.

Pernat pun mengaku sempat memberi saran yang sama kepada legenda MotoGP, Max Biaggi, yakni untuk selalu memiliki motivasi serta musuh untuk ditaklukkan.

Lalu, setelah melihat kondisi terkini Ducati tersebut, saran apa yang bisa diberikan oleh Pernat?

"Saya pikir Ducati kini mulai berpikir untuk menyandingkan Dovizioso dengan (Jack) Miller. Hal tersebut bisa mengembalikan vitalitas tim Ducati," kata dia.

"Sementara itu, Danilo bisa dikirim ke Pramac," ucap Pernat.

Baca Juga: Penyesalan Dovizioso Usai Gagal Hentikan Honda Raih Triple Crown

Kegagalan Ducati menyabet satu pun gelar pada musim ini sekaligus memperpanjang tren negatif yang telah mereka mulai sejak berakhirnya musim 2007.

MotoGP 2007 adalah satu-satunya musim ketika Ducati berhasil menjadi juara dunia.

Pembalap Australia, Casey Stoner, masih tercatat sebagai penyumbang gelar tunggal untuk tim yang bermarkas di Borgo Panigale tersebut.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

REKOMENDASI HARI INI

Kesimpulan Bos Ducati Soal 2 Pembalapnya: Francesco Bagnaia Sangat Cepat, Tetapi Jorge Martin Adalah Juaranya

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
Klub
D
P
1
Barcelona
12
33
2
Real Madrid
11
24
3
Atlético Madrid
12
23
4
Villarreal
11
21
5
Osasuna
12
21
6
Athletic Club
12
19
7
Real Betis
12
19
8
Mallorca
12
18
9
Rayo Vallecano
11
16
10
Celta Vigo
12
16
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X