BOLASPORT.COM - Tips diet unik diutarakan oleh seorang petinju profesional kelas berat, Deontay Wilder.
Wilder menggunakan diet junkfood di mana dia memakan makanan yang sejatinya harus dihindari oleh atlet profesional.
Meski tergolong enak, namun Wilder ternyata mengakui tidak suka dengan model diet ini.
Ya, pola diet ini dilakukan demi mempersiapkan diri menghadapi Luis Ortiz demi mempertahankan gelar kelas beratnya.
Baca Juga: Kebanyakan Gaya! Sepakan Penalti Pemain ini Berakhir Sangat Bodoh
"Saya menyantap sarapan yang enak mulai dari pancake, sosis Polandia, patty, dan telur. Bahkan terkadang saya makan McMuffins telur," tutur Wilder.
Setelah melakukan sarapan super enak, Wilder bakal makan lagi puku 11:30 siang. Makanannya tak kalah enak yakni pasta ayam Alfredo dengan jagung rebus. Selain itu ada juga Garlic Bread Toasted yang dipanggang bersama Protein Shake.
"Saat sarapan, saya juga meminum protein shake. Kemudian pukul 14:00 siang saya akan makan sandwich, ham, keju, atau tuna, dengan dua telur rebus," ujar Wilder.
Kemudian makanan enak ini dilanjutkan pada jam setengah enam malam yang terdiri dari steak, kentang tumbuk, dan ubi.
Terakhir Wilder bakal makan pada setengah delapan malam di mana dia bakal memakan T-Bone Steak, kentang merah, kacang hijau, dan squash.
Tentu diet yang satu ini diimbangi oleh olahraga super berat yang selalu dilakukan Wilder.
Meski ini merupakan diet tinggi kalori, Wilder mengatakan bahwa dia bukanlah pencinta kuliner sehingga ini mungkin biasa saja baginya.
Baca Juga: Kebanyakan Gaya! Sepakan Penalti Pemain ini Berakhir Sangat Bodoh
Wilder juga mengatakan bahwa setiap hari dia tidak memakan sama persis seperti itu. Namun mayoritas makanan tersebut adalah makanan yang sering dia makan.
"Aku cuman memakan itu semua. Kadang perut saya terasa sangat gemuk sehingga saya harus melatihnya kembali selama berjam-jam. Saya bukan seorang yang doyan makan,"
"Saya paling doyan makan pizza dan pepsi. Itu semua sebenarnya sudah cukup," pungkasnya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | The Sun |
Komentar