BOLASPORT.COM – Legenda Liverpool FC, Robbie Fowler yang melatih klub Liga Australia milik orang Indonesia, Brisbane Roar marah akhir pekan lalu.
Legenda Liverpool FC ini marah setelah Brisbane Roar, yang dimiliki orang Indonesia ini, kembali menelan kekalahan pada lanjutan A-League atau Liga Australia 2019-2020, Sabtu (23/11/2019).
Dua pemain bertahan asal Inggris milik Brisbane Roar, Tom Aldred dan Macaulay Gillesphey belum lolos dari kemarahan pelatih mereka Robbie Fowler, menyusul kekalahan timnya 1-2 dari Wellington Phoenix.
Robbie Fowler telah memilih pemain Brisbane Roar untuk kena omelannya karena kesalahan defensive saat laga melawan Wellington Phoenix.
Eks striker timnas Inggris ini mengatakan kalau para pemain bertahan timnya tidak memenuhi standar profesional.
Fowler kesal karena kurangnya kecakapan menyelesaikan antisipasi serangan lawan sehingga mereka kebobolan pada laga terbaru Liga Australia ini.
Baca Juga: Legenda Liverpool Belum Jua Beri Kemenangan Klub Milik Orang Indonesia
Baca Juga: Persebaya Bungkam Persipura via Gol saat Laga Tinggal 10 Detik
Dia mengatakan konversi gol adalah masalah terbesar Brisbane Roar, tetapi juga tidak memaafkan kelonggaran pada semua departemen permainan timnya kala bersua Phoenix.
Fowler mengatakan, dua gol Wellington Phoenix via Steven Taylor dan Ulises Davila karena kesalahan antisipasi Tom Aldred dan Macaulay Gillesphey.
Mereka disebut sang pelatih tak mampu membendung peluang karena konsentrasi bermain yang buruk.
”Kami membuat pemain (Davila) meloloskan diri dari pemain belakang tim ini,” ujar Fowler yang dikutip BolaSport.com dari The Roar.
”Para bek kami berhenti dan membiarkan pemain itu melepaskan tembakan. Itu seharusnya tidak benar-benar terjadi, terutama dalam sepak bola profesional.”
Baca Juga: Liga Champions Asia 2019 – Al Hilal Juara Sekaligus Tuntaskan Dendam
"Jika Anda berlari dengan pemain di luar kotak, penting bagi Anda untuk meletakkan tubuh Anda di posisi menghalangi mereka,” tuturnya dengan nada tinggi.
Kapten Aldred disebut Fowler juga tidak perlu kebobolan dari sudut saat bola mengarah ke gawang Taylor, jika dia bergerak aktif menutupi lawan.
”Setiap saat, ia (Aldred) mendapatkan kendali atas bola dan memainkanya ke gelandang kami," kata Fowler.
”Namun kali ini, dia salah kontrol, dia tidak bermaksud melakukannya, tetapi semua sudah terjadi.”
Fowler ingin melihat tanggapan segera ketika mereka menjamu Central Coast Mariners minggu depan.
Baca Juga: Tren Positif Bikin Manajemen Bhayangkara FC Menatap Perbaikan Posisi
Langkah pertamanya adalah mengatasi suasana hati para pemain klub milik kelompok usaha asal Indonesia, Grup Bakrie, untuk berjuang pada hal-hal positif.
”Saya pikir ada beberapa pemain yang mungkin akan duduk di ruang ganti kecewa dengan penampilan mereka," kata Fowler.
”Untuk memenangi permainan, Anda tak bisa mengesampingkan peluang. Kami punya banyak tahun ini.”
”Tipe tim ini, kami akan terus menciptakan peluang bagus. Saya akan mulai khawatir ketika itu tidak terjadi dan gol makin sulit diraih,” ucapnya.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah, Timnas Putri Filipina Kecewa pada Panitia SEA Games 2019
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | theroar.com.au |
Komentar