BOLASPORT.COM - Timnas U-22 Indonesia, melalui media officernya, Gatot Widakdo mengkritik penyajian makanan yang ada di SEA Games 2019.
Gatot Widakdo mengungkapkan kritik tersebut dalam sebuah wawancaranya kepada media lokal, 24 Oras.
Tidak adanya label yang memisahkan label halal dan non-halal membuatnya tak sengaja memakan daging babi, di mana hal tersebut adalah larangan dalam agama Islam.
"Mereka (panitia) belum berubah (memisahkan makanan halal dan non-halal). Kami berharap esok mereka bisa berubah dan memisahkan makanan halal dan non-halal," ucap Gatot dikuitp BolaSport.com dari GMA News Online.
Sebelumnya, pada Senin (25/11/2019), kontingen tim Singapura mengajukan komplain soal minimnya pilihan makanan halal yang disajikan oleh panitia.
Ketua Kontingen Singapura, Juliana Seow bahkan telah resmi menulis surat untuk COO PHISGOC, Ramon Suzara mengenai isu makanan tersebut.
"Kami mendesak Anda untuk mengatasi situasi yang kami hadapi," tulis Juliana Seow.
"Kami telah berusaha sebaik mungkin untuk bersabar dan mengerti. Kami telah mencoba menyelesaikannya sendiri, situasi ini tidak dapat berlanjut lebih jauh karena atlet kami sangat terpengaruh dan tidak dapat mempersiapkan pertandingan dengan efektif," tambahnya.
Kini panitia tampaknya mendengarkan kritik yang didengungkan di media.
Sebuah postingan Facebook warga Filipina, Jacqueline Marzan Tolentino mengungkapkan hotel telah menyediakan banyak pilihan makanan halal serta memisahkan antara makanan halal dan non-halal.
"Berita baik dari SEA Games. Makanan untuk atlet telah dipisahkan antara Halal dan non-halal di Century Hotel. Ayo sebarkan berita baik ini," tulisnya di Facebook.
Baca Juga: Perusahaan Swasta Mulai Turun Tangan untuk Bantu Penyelenggaraan SEA Games 2019
Seorang Koki yang bekerja di Kampung Atlet, Poch Jorolan juga membagikan foto-foto di Facebook soal proses penyiapan makanan yang dilakukan dia dan kru.
"Ini adalah dapur untuk makanan Halal di kampung atlet," tulisnya.
Berbagai Perbaikan atas Akomodasi SEA Games Telah Dilakukan
Selain soal makanan, perbaikan di berbagai sisi juga mulai dilakukan panitia demi "menyelamatkan" SEA Games 2019.
Di antaranya terlihat saat laga Indonesia Vs Thailand di Stadion Rizal Memorial, Selasa (26/11/2019).
Panitia memutuskan untuk memindahkan ruangan konferensi pers yang sebelumnya viral karena tampilan seadanya, ke spot lain.
Ruangan pers yang ada di Rizal Memorial Stadium kondisinya lebih baik daripada saat laga Malaysia Vs Myanmar kemarin.
Beberapa perusahaan swasta di Filipina juga mulai ambil bagian untuk "menyelamatkan" penyelenggaraan SEA Games 2019 yang sudah carut marut ini.
Presiden Federasi Sepak Bola Filipina (PFF), Mariano Araneta mengonfirmasi bila salah satu sekolah swasta di Alabang, Southridge School bis aidgunakan bagi tim untuk latihan karena terdapat fasilitas lapangan sintesis.
Baca Juga: Eriksen Bakal Pergi, Mourinho Berniat Datangkan Cinta Lama Tottenham
NOW FOR SOME GOOD NEWS! Newer, more comfortable buses made available for 17 football teams participating in the Southeast Asian Games courtesy of Vallacar Transit and @CeresNegrosFC owner Leo Rey Yanson who is helping out in coordination with the Philippine Football Federation. pic.twitter.com/KHbP1C32sM
— Cedelf P. Tupas (@cedelfptINQ) November 26, 2019
"Kami sedang melihat apa-apa saja yang kurang. Ada beberapa orang dan perusahaan (swasta) yang ingin membantu agar SEA Games berhasil," kata Araneta dilansir BolaSport.com dari Sports Inquirer.
"Kami bukan ingin mengritik tetapi membantu," tambahnya.
Ada pula bantuan 18 bus baru untuk keperluan transportasi peserta SEA Games dari pemilik Ceres-negros, Leo Rey Yanson.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | gmanetwork.com, Inquirer |
Komentar