Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengenal Pemain Terbaik SEA Games 2019 asal Indonesia, Doni Haryono

By Delia Mustikasari - Rabu, 11 Desember 2019 | 07:44 WIB
Pebola voli putra Indonesia, Doni Haryono, berpose setelah memastikan medali emas SEA Games 2019 di Philsports Arena, Manila, Selasa (10/12/2019).
DELIA MUSTIKASARI/BOLASPORT.COM
Pebola voli putra Indonesia, Doni Haryono, berpose setelah memastikan medali emas SEA Games 2019 di Philsports Arena, Manila, Selasa (10/12/2019).

BOLASPORT.COM - Pebola voli putra Indonesia, Doni Haryono, terpilih sebagai pemain terbaik pada SEA Games 2019 yang berakhir dengan raihan medali emas bagi Indonesia.

Laporan langsung Delia Mustikasari dari Filipina

Doni Haryono terpilih sebagai pemain terbaik berkat penampilannya yang menawan selama SEA Games 2019 yang digelar di Philsports Arena tersebut.

Meski masih berusia 20 tahun, Doni Haryono dipercaya pelatih, Li Qiujiang (China) dalam susunan inti tim voli putra Indonesia.

Pada laga final di Philsports Arena, Selasa (10/12/2019), Indonesia menang atas Filipina, dengan skor 3-0 (25-21, 27-25, 25-17).

Kepercayaan yang diberikan pelatih tidak disia-siakan Doni selama SEA Games 2019 dengan kerap menyumbang poin untuk Indonesia.

"Saya bangga bisa menjadi pemain terbaik. Saya bangga dengan teman-teman yang sudah mensuport saya. Walaupun saya junior, tetapi teman-teman percaya kepada saya," kata Doni ditemui BolaSport.com di Manila.

"Saat melawan tuan rumah pada set pertama, yang harus saya berikan saya harus senang dan tenang. Tidak boleh terbawa dengan suasana penonton yang sangat ramai sekali," ucap Doni.

Doni juga berusaha tenang saat bertanding.

"Jadi, pasti akan enak mainnya. Kalau SEA Games 2017 saya masih belum main inti, untuk 2019 ini saya dipercaya oleh Mr Li buat masuk line up pertama. Jadi, saya pede saja," aku Doni.

Baca Juga: SEA Games 2019 - Alasan Pebola Voli Putra Indonesia Lakukan Selebrasi yang Memancing Kontroversi

Meski berhasil meraih medali emas setelah kali terakhir Indonesia mendapatkannya pada SEA Games Laos 2009, pemain kelahiran 21 Februari 1999 tersebut tidak mau menganggap mudah persaingan bola voli di Asia Tenggara.

"Kalau sekarang, dilihat dari semua negara mungkin kekuatan hampir sama sekarang. Mereka sudah bisa mengimbangi negara-negara lain," ucap Doni.

"Contohnya, Kamboja sudah mulai maju. Kalau Filipina, saya tidak menyangka sudah sudah bagus seperti ini. Pada 2017, mereka belum bagus dalam hal skill individu," ujar bungsu dari dua bersaudara ini.

Ditanya tentang arti medali emas baginya, putra pasangan Haryono dan Mutosingatun ini mengatakan bahwa ini adalah suatu hal yang tidak disangka.

"Tidak ada firasat soalnya saya lihat semua tim memiliki kemampuan merata," ujar Doni.

"Saya dari kecil sudah main voli. Tetapi, saya mulai menekuni voli baru SMA kelas 1 dengan masuk PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar) Jawa Tengah pada 2014," kata Doni.

Doni saat itu mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Teuku Umar, Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Tim Voli Putra Indonesia Jangan Terlalu Sering Dipecah Setelah SEA Games 2019

"Awalnya diajari dulu sama ayah. Bapak menekuni voli kampung. Di rumah kan ada bola terus suruh main bola. Dulu saya juga bermain sepak bola, voli juga. Pokoknya ada bola saya senang. Tetapi, sama orangtua diarahkan saya ke voli saja," tutur Doni.

"Setelah itu, saya mulai mengikuti berbagai kejuaraan yakni kejuaraan nasional (kejurnas), Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) dan masuk timnas pada 2015."

Sebelum bergabung dengan timnas senior, Doni sudah pernah membela Indonesia pada level junior.

"Popnas merupakan event paling berkesan bagi saya karena dari situ saya bisa masuk tim nasional (timnas) hingga sekarang," ujar Doni.

Doni sudah dua kali menjadi bagian dari skuat Merah Putih pada ASEAN School Games 2015 dan 2016.

Ke depan, Doni berharap Indonesia tetap bisa mempertahankan medali emas pada SEA Games.

"Yang perlu ditingkatkan adalah pembinaan. PBVSI contohnya harus memiliki timnas junior. Nanti untuk ke senior kita tinggal memilih pemain terbaik. Tidak kayak sekarang, pemain junior dan senior dicampur jadi satu. Jadi,  seharusnya ada timnas lapis kedua," ucap Doni.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

ASEAN Cup 2024 - Skuad Timnas Indonesia Eks Proyek Piala Dunia U-20, Para Pemain Sudah Bersama Shin Tae-yong Selama 2,5 Tahun

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136