BOLASPORT.COM - Cedera ACL yang sempat membekap selama delapan bulan rupanya tidak cukup untuk memupus ambisi besar pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin.
Meski saat ini terlempar dari barisan pemain elite dunia dan gagal menembus turnamen BWF World Tour Finals 2019, Carolina Marin tetap "pede" dia akan bersinar kembali pada tahun depan.
Pada kalender kompetisi 2020, ada satu agenda besar yang menjadi impian bagi setiap atlet di dunia, tak terkecuali Marin.
Baca Juga: Praveen/Melati Bisa Jadi Malaikat Penolong Hafiz/Gloria di Fase Grup BWF World Tour Finals 2019
Agenda itu adalah Olimpiade musim panas.
Pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut akan berlangsung di Tokyo, Jepang, pada 24 Juli-9 Agustus 2020.
Empat tahun lalu, Marin sukses meraih medali emas pertama untuk Spanyol dari cabang olahraga bulu tangkis.
Dia naik ke podium kampiun usai memenangi duel emosional kontra Pusarla V Sindhu (India) pada laga final di Rio de Janeiro, Brasil.
Berkaca pada hasil tersebut, Marin pun berani membidik emas Olimpiade keduanya di Tokyo.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2019 - Ahsan/Hendra Masih Soroti Kondisi Angin
"Olimpiade ini akan menjadi Olimpiade yang berbeda dari Rio 2016. Para pemain pasti akan lebih siap," ujar Marin, dilansir BolaSport.com dari Sport Star The Hindu.
"Semuanya akan berbeda, tetapi, tentu saja, seperti biasa, saya benar-benar ingin mendapatkan medali emas itu lagi," ujar dia menambahkan.
Saat ini, Carolina Marin mengaku sudah memulai persiapan menuju Olimpiade.
Salah satu menu latihan yang menjadi prioritasnya adalah latihan kebugaran.
"Kebugaran adalah prioritas utama selama pemulihan saya. Saya berterima kasih kepada fisioterapis dan pelatih fisik saya atas kerja keras yang kami lakukan," ucap Marin.
Baca Juga: Hasil BWF World Tour Finals 2019 - Hafiz/Gloria Takluk dari Wakil Tuan Rumah
Selain menjaga kondisi fisik dan stamina, Marin juga mengatakan bahwa permainan dia kini semakin bervariasi.
Hal itulah yang membuat Marin tak butuh waktu lama untuk kembali meraih gelar juara setelah melakoni debut comeback.
Tercatat, pasca-kembali berkompetisi pada Vietnam Open 2019, Marin sudah menjadi kampiun China Open 2019 dan Syed Modi International 2019.
Padahal, saat tampil di Vietnam, Marin langsung tersingkir pada babak kesatu setelah dikalahkan Supanida Katethong (Thailand), 22-24, 20-22.
"Salah satu hal positif dari istirahat karena cedera adalah hal itu membantu permainan saya meningkat," kata Marin.
"Saya merasa saya telah mempertajam permainan saya dan telah menambahkan variasi untuk melakukan smash saya," kata dia lagi.
Carolina Marin mengalami cedera ACL saat mengikuti turnamen Indonesia Masters 2019 pada akhir Januari lalu.
Ironisnya, cedera itu dia dapat saat tengah unggul 10-4 atas Saina Nehwal (India) pada babak final.
Alhasil, gelar juara Indonesia Masters 2019 menjadi milik Nehwal.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | sportstar.thehindu.com |
Komentar