Sementara itu, dua pelatih asing yang mengantar kesuksesan tim menembak Indonesia merebut gelar juara umum cabang menembak SEA Games Filipina 2019 juga akan ambil bagian pada Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Rahasia Tim Menembak Indonesia Jadi Juara Umum pada SEA Games 2019
Pelatih tersebut ialah Ebrahim Inanloushaviklo (Iran) yang menangani nomor air rifle, sedangkan pelatih Lyuben Stoyanov (Bulgaria) untuk nomor pistol masih akan dievaluasi .
"Sekadar diketahui reputasi kedua pelatih asing yang direkrut PB Perbakin ini cukup bagus. Ebrahim itu pencetak atlet Iran pemegang rekor dunia air rifle woman Junior pada Kejuaraan Dunia 2018 dan finalis Olimpiade Rio 2016," tutur Firtian.
"Lyuben pernah memegang rekor dunia free pistol dan juga psikolog. Saat ini, PB Perbakin sudah lebih mengutamakan pembinaan prestasi bagi petembak pada nomor-nomor Olimpiade."
"Ya, memang dibutuhkan waktu cukup panjang untuk mencetak petembak berkualitas. Contohnya, India saja butuh waktu 20 tahun untuk melahirkan petembak kelas dunia. Makanya, keberadaan Lyuben masih akan dibicarakan dan belum diputuskan," ujarnya.
Lyuben yang baru enam bulan mendapat kepercayaan menangani petembak pelatnas Indonesia sendiri saat ditemui mengakui tidak mudah untuk mengangkat prestasi petembak Indonesia khususnya nomor air pistol.
Baca Juga: Manajer Repsol Honda Sebut Lorenzo Jadi Poin Negatif untuk Timnya
"Minimal saya butuh waktu dua tahun untuk bisa mengangkat prestasi petembak Indonesia. Itupun mereka harus diterjunkan di even-event internasional, minimal empat kali dalam setahun."
Menembak semula menargetkan satu medali emas pada SEA Games 2019.
Namun, di luar dugaan tim menembak Indonesia menyumbang tujuh medali emas, enam medali perak, dan dua medali perunggu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Istimewa |
Komentar