BOLASPORT.COM - Pengurus Besar Persatuan Menembak Seluruh Indonesia (PB Perbakin) sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mendongkrak prestasi petembak Merah Putih, Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba pada Olimpiade Tokyo 2020.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi besarnya kebutuhan dana dalam rangka persiapan satu-satunya petembak Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.
"Ya, kami memahami dana yang dibutuhkan cukup besar untuk memaksimalkan prestasi Vidya Rafika menuju Olimpiade," kata Sekjen PB Perbakin Firtian Judiswandarta.
"Makanya, kami akan mencoba menyampaikan dengan Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari dan ternyata ada pengusaha yang akan mendukung Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba untuk menuju Tokyo 2020," ujar Firtian.
Menurut Firtian, kebutuhan dana itu termasuk peralatan senjata dan peluru mengingat Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba yang dipanggil Vika akan diupayakan tampil bukan hanya di nomor Air Rifle Women 10 meter tetapi juga turun di nomor Three Position 50 meter Woman.
"Biaya mendapatkan senjata cukup besar karena senjatanya harus dipesan menyesuaikan karakter barrel (genggaman) dan amunisi untuk Fika. Dengan demikian, dia bisa lebih nyaman saat melakukan tembakan dan hasilnya pun akan lebih maksimal," ucap Firtian.
Biaya yang dibutuhkan Vika untuk beberapa kali uji coba di berbagai event internasional di antaranya pada Kejuaraan Menembak Asia di Jakarta, April 2020, Kejuaraan Menembak World Cup 2020, dan test event Olimpiade Tokyo pada April 2020.
"Pada olahraga menembak itu berlatih yang paling bagus adalah berlomba, itu pesan Ketua Umum PB Perbakin Letjen Joni Supriyanto. Makanya, dia harus banyak menjalani uji coba internasional sehingga mengetahui atmosfer persaingan di Tokyo nanti," kata Firtian.
Sementara itu, dua pelatih asing yang mengantar kesuksesan tim menembak Indonesia merebut gelar juara umum cabang menembak SEA Games Filipina 2019 juga akan ambil bagian pada Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Rahasia Tim Menembak Indonesia Jadi Juara Umum pada SEA Games 2019
Pelatih tersebut ialah Ebrahim Inanloushaviklo (Iran) yang menangani nomor air rifle, sedangkan pelatih Lyuben Stoyanov (Bulgaria) untuk nomor pistol masih akan dievaluasi .
"Sekadar diketahui reputasi kedua pelatih asing yang direkrut PB Perbakin ini cukup bagus. Ebrahim itu pencetak atlet Iran pemegang rekor dunia air rifle woman Junior pada Kejuaraan Dunia 2018 dan finalis Olimpiade Rio 2016," tutur Firtian.
"Lyuben pernah memegang rekor dunia free pistol dan juga psikolog. Saat ini, PB Perbakin sudah lebih mengutamakan pembinaan prestasi bagi petembak pada nomor-nomor Olimpiade."
"Ya, memang dibutuhkan waktu cukup panjang untuk mencetak petembak berkualitas. Contohnya, India saja butuh waktu 20 tahun untuk melahirkan petembak kelas dunia. Makanya, keberadaan Lyuben masih akan dibicarakan dan belum diputuskan," ujarnya.
Lyuben yang baru enam bulan mendapat kepercayaan menangani petembak pelatnas Indonesia sendiri saat ditemui mengakui tidak mudah untuk mengangkat prestasi petembak Indonesia khususnya nomor air pistol.
Baca Juga: Manajer Repsol Honda Sebut Lorenzo Jadi Poin Negatif untuk Timnya
"Minimal saya butuh waktu dua tahun untuk bisa mengangkat prestasi petembak Indonesia. Itupun mereka harus diterjunkan di even-event internasional, minimal empat kali dalam setahun."
Menembak semula menargetkan satu medali emas pada SEA Games 2019.
Namun, di luar dugaan tim menembak Indonesia menyumbang tujuh medali emas, enam medali perak, dan dua medali perunggu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Istimewa |
Komentar