BOLASPORT.COM – Tulisan ini terkesan chauvinisme dan agak telat dari momen, tetapi ada garis yang saya coba tarik dari Bambang Pamungkas serta Orkes Melayu Ken Arok.
Sejak saya masih SD, idola saya sebagai penggemar timnas Indonesia yang tinggal jauh dari Jakarta pada era 1990-an adalah Kurniawan Dwi Yulianto.
Namun, saat Bambang Pamungkas mulai moncer dengan fenomenal pada 1997-an saat masih berseragam Persikas Kabupaten Semarang, momen itu membuat saya mulai kepoin dia.
Apalagi, pria tegas penyuka guyon dengan sapaan Bepe ini muncul dari Diklat Salatiga dan kota asal kawah candradimuka ini juga markas Orkes Melayu (OM) Ken Arok.
Jika OM Ken Arok jadi bahan saya berimajinasi saat SD sampai SMP, Bepe menyambung itu kala saya sudah SMA lalu kuliah dan selepas jadi sarjana saat sudah ada di dunia kerja.
Baca Juga: Bambang Pamungkas Pensiun, Bagaimana Nasib Nomor 20 Milik Persija?
Kenapa, imajinasi ini bersambung-sambung? Jawabnya adalah Salatiga.
OM Ken Arok yang eksis sejak 1979 adalah sebuah grup rock dangdut yang eksis dan konsisten sampai kini.
Baca Juga: Eks Bek Tengah FC United Of Manchester Jadi Penerus Bambang Pamungkas
Meski pernah pasang surut dan lahirnya banyak pesaing, grup yang didirikan sekaligus dipimpin Drs Frans SP tetap ada di jalurnya.
OM Ken Arok tak pernah mati mendapat tanggapan, menerima kontrak besar dari sejumlah brand sebagai alat promo.
Ketika kini saat dunia digital mampu menaikkan sejumlah grup musik serupa dengan cara yang lebih sederhana, hanya modal kuota, OM Ken Arok tetap ada.
Di sekitar OM Kan Arok kini ada yang namanya OM 86 Production dengan ikon Abah Lala ’Cendol Dawet Seger’ asal Boyolali dan sangat booming.
Belum lagi, pesaing itu datang dari Jawa Timur melalui OM New Monata yang dipandegani Sodiq maupun yang lain.
Baca Juga: Gaji Telat, Sahabat Bambang Pamungkas Enggan Main di Piala Malaysia
Namun nyatanya, OM Ken Arok tetap tanggapan dan makin banyak saja.
Seolah mereka tak terganggu, karena saya rasa mereka punya akar kuat dalam memutuskan total terjun dalam dunia entertainmen level menengah ke bawah yang sebenarnya juga jadi favorit golongan atas.
Nah, soal kaitannya dengan Bambang Pamungkas, memang tak langsung apple to apple.
Hanya saja yang pasti, akar dari karier Bepe sebagai pesepak bola juga sekuat OM Ken Arok.
Buktinya, Bepe yang berposisi sebagai striker mampu bertahan dan cukup konsisten sampai memutuskan pension tahun ini saat masuk 20 tahun kiprahnya di lapangan hijau.
Artinya, Bepe mampu membangun karier dengan perhitungan matang, inovasi tanpa henti, serta tak pernah mau ketinggalan jaman.
Baca Juga: Bambang Pamungkas Dapat Kartu Kuning, Persija Ditahan PSM Makassar
Jika OM Ken Arok berkembang menjadi besar karena diakui Frans terus mengikuti jaman, saya kira Bepe juga sama.
Walau saya belum konfirmasi (dengan mengirim e-mail ke yang bersangkutan), jalur OM Ken Arok sepertinya juga jadi resep Bambang Pamungkas.
Kini, saya tinggal menunggu Bepe melakukan aktivitas apa selepas pensiun, tentunya setelah dia puas bangun siang setelah tak ada lagi aktivitas latihan pagi.
Akhir kata, saya ucapkan selamat pensiun untuk Bambang Pamungkas dan terima kasih buat OM Ken Arok atas spirit eksis mereka.
Salam Anoman Obong!
Baca Juga: Renan Silva Diisukan Hengkang dari Borneo FC, ke Persija atau Persib?
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar