BOLASPORT.COM - CEO Bali United, Yabes Tanuri menjelaskan alasan pihaknya memilih Bali United Cafe sebagai tempat pembelian tiket laga Bali United versus Madura United.
Bali United akan menjalani laga pamungkas Liga 1 2019 dengan menjamu Madura United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (22/12/2019).
Manajemen klub asal Pulau Dewata pun mulai melakukan penjualan tiket secara offline di satu tempat saja, yakni Bali United Cafe.
Penjualan ini terlaksana pada Kamis (19/12/2019) mulai pukul 12.00 WITA.
Namun, pembelian tiket pertandingan Bali United kontra Madura United harus diwarnai dengan kericuhan.
Jumlah suporter yang datang dan mengantre untuk membeli tiket ternyata membeludak.
Baca Juga: KALEIDOSKOP 2019 - Kisah Anthony Joshua Dan Empat Gelar Juara Miliknya
Akibatnya, sempat terjadi rebutan antar suporter yang ingin mendapatkan tiket pertandingan pekan ke-34 Liga 1 2019 tersebut.
Sejumlah fasilitas yang ada di Bali United Cafe seperti kaca pintu depan dan meja kasir rusak parah.
Bahkan, ada sejumlah suporter yang mengalami luka-luka akibat kericuhan tersebut.
Baca Juga: Pascagagal di SEA Games 2019, Pemain Malaysia Dapat Kontrak Baru dari Klub Jepang
CEO Bali United, Yabes Tanuri lantas menyampaikan permintaan maaf kepada para fan klub dengan alias Serdadu Tridatu yang terluka ketika hendak membeli tiket pertandingan.
Yabes mengaku bahwa pihaknya tidak menyangka animo suporter yang ingin menonton pertandingan secara langsung ternyata sangat besar.
Baca Juga: Renan Silva Diisukan Hengkang dari Borneo FC, ke Persija atau Persib?
"Kami turut prihatin dengan teman-teman fan yang terluka saat antre dan memburu tiket," ucap Yabes Tanuri dilansir Bolasport.com dari Warta Kota.
"Kami minta maaf jika ada fan yang terluka saat itu (Kamis siang)," ujarnya menambahkan.
Yabes menjelaskan bahwa sebenarnya manajemen klubnya ingin memberikan kenyamanan kepada fan yang ingin membeli tiket.
Untuk itu, manajemen menetapkan Bali United Cafe sebagai lokasi penjualan tiket pertandingan antara Bali United dan Madura United.
Alasannya, supaya para suporter yang ingin antre bisa merasa nyaman dan bisa bersantai di kafe tersebut.
"Tetapi ternyata membeludak dan berlebihan," ujarnya lagi.
Baca Juga: KALEIDOSKOP 2019 - Akibat Kanker, Lee Chong Wei Putuskan Gantung Raket
Baca Juga: Internal PSS Silang Pendapat Soal Kabar Perpanjangan Kontrak Guilherme Batata
Yabes pun menjelaskan bahwa sesungguhnya manajemen Bali United sudah mendistribusikan tiket dengan mengutamakan komunitas fan dan sudah diserahkan kepada koordinator lapangan (korlap) masing-masing.
Totalnya, manajemen Bali United telah mencetak 26 ribu tiket untuk pertandingan melawan Laskar Sape Kerrab.
"Distribusi tiket sama seperti pertandingan sebelumnya," tutur Yabes menjelaskan.
"Kami mengutamakan korlap fan, sisanya kami melakukan penjualan online lewat Elevenia. Lalu sisanya kami lakukan penjualan lewat Bali United Cafe."
"Karena sudah ada penambahan tribune penonton, kami cetak 26 ribu tiket. Namun animo fan dan penonton yang ingin menyaksikan laga ini sangat tinggi," katanya lebih lanjut.
Baca Juga: Persib Bisa Dibuat Gigit Jari jika Mengejar Yevhen Bokhashvili
Di sisi lain, Yabes Tanuri sangat menyayangkan aksi tidak terpuji yang dilakukan oleh sejumlah oknum dengan merusak fasilitas di Bali United Cafe.
"Kami sangat menyayangkan aksi perusakan para fan yang ingin mendapat tiket," ujar Yabes mengakhiri.
Terhitung sejak Kamis (19/12/2019) siang, seluruh tiket pertandingan sudah terjual habis.
Melalu akun Instagram klub, manajemen Bali United menyatakan bahwa semua tiket yang tersedia sudah habis hanya dalam tempo dua jam saja.
Baca Juga: Carlo Ancelotti Bawa Anak dan Menantu Jadi Staf Pelatih di Everton
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | wartakota.tribunnews.com |
Komentar