BOLASPORT.COM - Bos Mercedes, Toto Wolff, menilai kabar meninggalnya pembalap legendaris Formula 1, Niki Lauda, membawa pengaruh besar pada timnya sepanjang sisa musim 2019.
Niki Lauda meninggal pada 20 Mei 2019 dalam usia 70 tahun karena masalah ginjal.
Kepergian Lauda itu hanya berjarak enam hari sebelum balapan pada GP Monako 2019.
Sosok asal Austria itu merupakan chairman non-eksekutif Mercedes sejak tahun 2012 hingga dia meninggal.
Lauda berperan dalam proses negosiasi mendatangkan Lews Hamilton dari McLaren pada tahun 2013.
Dikutip BolaSport.com dari Autosport, Wolff menyebut wafatnya Lauda membawa pengaruh besar untuk timnya.
Dia pun menyebut tahun 2019 sebagai tahun yang sulit karena kabar duka itu.
"Momen paling menentukan untuk tim kami jelas ketika Niki meninggal dan kami harus membalap pada GP Monako. Hal tersebut sangat sulit untuk Mercedes," tutur Wolff, dikutip BolaSport.com dari Autosport.
Baca Juga: KALEIDOSKOP 2019 - Dominasi Lewis Hamilton pada Formula 1 Musim 2019
Menurut Wolff, kepergian Lauda bahkan lebih berpengaruh ketimbang kesuksesan timnya meraih juara konstruktor untuk keenam kali berturut-turut.
"Betul, tim kami menjadi juara konstruktor untuk keenam kali secara berturut-turut dan hal tersebut tak pernah kami lakukan," ucap Wolff.
"Hanya saja bagi saya pribadi, meninggalnya Niki adalah berita paling berpengaruh untuk tim. Saya masih memikirkan dia tiap hari dan rasanya aneh menyadari dia tak ada lagi," kata Wolff melanjutkan.
Baca Juga: Dillian Whyte Ingin Bertarung Lawan Andy Ruiz Jr pada Tahun Depan
Mercedes menggelar tribut untuk Niki Lauda pada balapan GP Monako 2019, 26 Mei lalu.
Pembalap nomor satu tim, Lewis Hamilton, mengenakan helm yang didesain khusus untuk mengenang Lauda.
Mercedes juga memasang tanda bintang merah di mobil Hamilton dan Valtteri Bottas.
Lewis Hamilton memenangi balapan di sirkuit jalanan tersebut.
Pembalap asal Inggris Raya itu pun mempersembahkan kemenangannya untuk Lauda.
Niki Lauda merupakan mantan pembalap Formula 1 yang aktif sejak 1971.
Dia menjadi juara dunia pada 1975 dan 1977 bersama Ferrari, serta pada 1984 bersama McLaren.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Autosport |
Komentar