BOLASPORT.COM - Pelatih anyar Tottenham Hotspur, Jose Mourinho ingin kembali reuni dengan mantan anak asuhnya, Nemanja Matic.
Jose Mourinho berminat mendatangkan pemain asal Serbia tersebut setelah Nemanja Matic dikabarkan tidak akan menandatangi kontrak baru bersama Manchester United.
Mourinho pernah merasakan jasa dari gelandang kidal tersebut ketika melatih Chelsea dan Manchester United.
Dilansir BolaSport.com dari Sunday Express, pelatih asal Portugal tersebut telah membujuk United untuk menjual Matic ke rival mereka di Liga Inggris pada Januari 2020.
Namun, Mou tidak akan bisa mendapatkan sang pemain dengan mudah.
Sebab, salah satu klub Liga Italia, AC Milan masuk dalam persaingan untuk mendapatkan servis Matic.
Baca Juga: Masa Depan Fadil Sausu Bersama Bali United Ternyata Masih Abu-abu
Baca Juga: Jose Mourinho Mau 2 Kali Peluk Lampard dan Ingin Tottenham Bungkam Chelsea
Tidak hanya AC Milan, tetangga mereka, Inter Milan, dan Atletico Madrid juga dikatakan tertarik.
Hal tersebut juga akan menaikkan harga jual gelandang berusia 31 tahun tersebut.
Awal musim ini, Matic mengaku tidak keberatan tak mendapatkan waktu bermain reguler jika Ole Gunnar Solskjaer lebih memilih pemain yang lebih muda.
"Saya tidak percaya pada usia, pemain bagus atau pemain buruk," ucap Matic.
“Tidak masalah, jika Anda berusia 18 atau 35 tahun. Saya senang untuk para pemain muda, mereka mendapat kesempatan untuk bermain di sini."
"Ini tidak selalu terjadi di klub-klub besar dan Manchester United memberikan kesempatan kepada orang-orang yang tumbuh di sini dari akademi," ujarnya.
Menurut Matic, kebijakan Manchester United itu bagus.
"Karena sebagai klub besar, kami tidak selalu mendapat peluang karena tekanan. Selain itu, semua orang juga ingin kami menang," kata Matic.
Baca Juga: Erling Haaland Terbang ke Manchester, Untuk Gabung Man United?
"Saya pikir pada musim ini, orang-orang dari klub yang mereka lihat sudah siap bermain untuk level tinggi.”
Namun soal peluang main, Matic menambahkan: "Tentu saja, saya ingin bermain. Saya selalu mau memberikan yang terbaik untuk tim."
“Pelatih adalah orang yang memilih tim dan ketika Anda berada di bangku cadangan, Anda tidak bahagia."
"Tetapi, saya melakukan yang terbaik untuk mengubah pikiran dia (pelatih) dan membujuknya untuk menempatkan saya di lapangan," ucap Matic.
Matic menegaskan, dalam 10 tahun terakhir dia telah bermain pada level tinggi.
Dia juga telah mencoba yang terbaik untuk membantu tim.
"Karena, saya pikir saya adalah pemain tim. Saya juga harus bisa banyak membantu," tutur Matic.
Baca Juga: Harga Tiket Conor MCGregor VS Donald Cerrone Mahal, Sold Out 3 Menit
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Sunday Express |
Komentar