BOLASPORT.COM - Badan regulasi dan legislasi ajang balap Formula 1 (F1), FIA, mengaku tetap membuka peluang untuk menambah tim peserta pada masa depan asalkan calon tim-tim baru itu memenuhi persyaratan yang diajukan.
Saat ini, F1 diikuti oleh 10 tim balap termasuk tim-tim elite yakni Mercedes, Ferrari, dan Red Bull Racing.
Namun, sebelumnya, F1 sempat menggelar kompetisi adu cepat jet darat untuk lebih dari 10 tim.
Baca Juga: LeBron James Absen, Los Angeles Lakers Ditekuk Denver Nuggets
Sejak tahun 2010, F1 silih berganti kedatangan tim peserta baru yaitu Lotus Racing, Virgin Racing, Manor Racing dan HRT.
Akan tetapi, usia partisipasi mereka tidak panjang karena tersandung masalah finansial.
Hal inilah yang kemudian mendorong para petinggi FIA untuk lebih hati-hati dalam menerima proposal calon tim-tim baru.
"Di satu sisi, pemegang hak komersial (Liberty) adalah organisasi yang melakukan kontrak dengan tim dan mengurusi keuangan bersama mereka. Liberty sangat bagus untuk urusan ini," ucap Presiden FIA Jean Todt, dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Namun, di sisi regulator dan legislator, FIA lebih memilih punya 12 tim. Saya pikir itu adalah jumlah yang tepat untuk kejuaraan dunia F1," kata Todt lagi.
Baca Juga: Tak Ada Minions, Ini Dia 5 Prestasi Terbaik Tahun 2019 Versi BWF
Meski Jean Todt secara gamblang mengatakan lebih senang dengan jumlah peserta sebanyak 12 tim, CEO F1 Chase Carey menilai hal itu baru bisa terjadi jika calon tim-tim baru memiliki keuangan yang stabil.
"Kami (F1) butuh 12 tim yang sehat dan saya pikir Jean Todt setuju dengan hal itu. Saya tidak mau 10 tim sehat dan 2 tim yang kesulitan. Namun, 12 tim sehat lebih baik ketimbang 10 tim sehat," tutur Carey.
Pada tahun 2016, tim peserta Formula 1 sempat berubah menjadi 11 seiring dengan kedatangan tim Haas.
Namun, setahun kemudian, jumlah tim peserta F1 kembali ke 10 karena Manor Racing dinyatakan bangkrut sehingga terpaksa mundur dari ajang balap jet darat tersebut.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar