BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu, ditinggal pelatihnya, Kim Ji-hyun (Korea Selatan) selepas menjuarai Kejuaraan Dunia 2019 yang digelar di St Jakobshalle, Basel, Swiss, Agustus kemarin.
Dengan waktu kurang dari setahun menuju kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, Kim memutuskan mundur sebagai pelatih tunggal putri India untuk merawat suaminya yang tengah sakit di Selandia Baru.
Setelah itu, ia bergabung dengan AP Badminton Club di Taiwan.
Faktanya, pelatih berusia 45 tahun tersebut memilih mundur karena alasan lain.
Kim dalam sebuah wawancara baru-baru ini di akun Youtuber Korea Selatan, Kim menggambarkan sebuah insiden yang membuat dia menarik kesimpulan bahwa Pusarla Venkata Sindhu tak berperasaan.
Kim berada di India selama 6 bulan dan dalam kurun waktu tersebut, dia mengantar pebulu tangkis India untuk pertama kalinya dalam sejarah menjadi juara dunia melalui Sindhu.
"Saya melakukan banyak sesi latihan pribadi dengan Sindhu. Latihan berjalan dengan baik, tetapi dia tidak memiliki banyak keterampilan," kata Kim dilansir BolaSport.com dari 360badminton.
"Saya menganalisis permainan sebelumnya dan mengatakan kepadanya, 'Lakukan ini ketika bola datang dengan cara ini' sebelum dia memulai permainannya. Saran itu benar-benar berhasil dan dia bermain bagus. Sindhu sudah mulai memenangkan beberapa pertandingan dan dia mulai percaya kepada saya."
Baca Juga: Kento Momota Diminta Kurangi Jumlah Turnamen yang Diikuti pada 2020
Sebelum pergi ke Kejuaraan Dunia, Kim sakit parah. Kim menjalaniperawatan di rumah sakit dan lima kali mendapat infus. Tetapi, tidak ada yang datang menjenguknya/
"Sindhu hanya bertanya kepada saya, 'Kapan kamu datang (kembali) untuk melatih saya?' Jadi, saya pikir dia tidak berperasaan dan hanya membutuhkan saya ketika dia berlatih," ujar Kim.
"Setelah memenangkan Kejuaraan Dunia, kami seharusnya kembali ke India bersama karena kami pergi ke Swiss bersama, tetapi dia mengatakan kepada saya untuk kembali sendirian," tutur Kim.
Kim lalu bertanya kepada Sindhu kenapa dia harus kembali ke India seorang diri.
"Sindhu berkata bahwa dia harus menerima beberapa hadiah. Saya tanya, Apakah Anda meninggalkan saya setelah menang?" (Sarkastis)
Dia kemudian berkata, "Oh, Pelatih, Oke Oke."
Baca Juga: Chou Tien Chen Ungkap Peran Penting Lee Chong Wei untuk Kariernya
"Jika saya tidak mengatakan itu, saya tidak akan melihat upacara penghargaannya dan tidak bisa melakukan apa saja," ucap Kim.
Kim mengakui bahwa dia datang ke India untuk belajar sesuatu, tetapi tidak ada untungnya.
"Kami harus melakukan latihan dengan pikiran positif dan saling membantu dalam kerja tim. Tetapi, mereka hanya iri dan iri, yang hanya mereka pedulikan adalah bagaimana mengejar ketinggalan dengan pelatih lain dan bagaimana menyalin metode pelatihan pelatih lain."
"Ketika Anda melatih pemain Anda, semua orang hanya menyalinnya. Saya seharusnya senang di gym (pusat pelatihan), tetapi..." ucap Kim.
Sebelum Kim menjadi pelatih di India, ada Mulyo Handoyo (Indonesia) yang telah membawa kemajuan pada sektor tunggal putra India ke level elite dunia.
Mantan pelatih Taufik Hidayat ini memilih mundur secara mendadak pada akhir 2017 juga karena alasan personal.
Mulyo kini bergabung sebagai pelatih dalam timnas bulu tangkis Singapura.
Pelatih asal Malaysia, Tan Kim Her, juga mengundurkan diri sebagai pelatih ganda India awal tahun 2019 tepatnya 18 bulan sebelum masa jabatannya berakhir.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | 360badminton.com |
Komentar