BOLASPORT.COM - Timnas U-22 Indonesia gagal melaju ke putaran final Piala Asia U-23 2020 setelah tak lolos dari kualifikasi yang terlaksana Maret 2019.
Efek kegagalan pada kualifikasi Piala Asia U-23 2020 pada Maret 2019, Timnas U-22 Indonesia pun gagal merasakan terciptanya sejarah pada sepak bola benua ini.
Ya, sepak bola Asia akan mencapai tonggak bersejarah terkait pemakaian sistem Video Assistant Referee (VAR).
Pada putaran final Piala Asia U-23 2020 yang akan terlaksana di Thailand mulai bulan depan, ini debut turnamen benua ini yang secara penuh memakai VAR.
Baca Juga: PSSI Batal Perkenalkan Shin Tae-yong Sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Piala Asia U-23 2020 dijadwalkan berlangsung di tiga kota, Bangkok, Buriram, dan Songkhla, mulai 8 hingga 26 Januari tahun depan.
Setelah melakukan debut sukses pemakaian VAR mulai perempat final Piala Asia 2019 pada Januari tahun ini, AFC memakai alat ini penuh pada turnamen ini.
Baca Juga: Bobotoh Ingin Persib Umumkan Wajah Baru Daripada Bujuk Pemain Lama
Semua pertandingan putaran final Piala Asia U-23 2020 sebanyak 32 laga akan memakai VAR.
Pemberlakuan ini menambah signifikansi yang lebih besar pada turnamen edisi tahun ini.
Ada 16 tim juga akan bersaing memperebutkan tempat di Olimpiade 2020 Tokyo.
Tiga tim terbaik turnamen U-23 ini akan bergabung dengan tuan rumah Olimpiade 2020, Jepang sebagai perwakilan Asia untuk pesta olahraga itu pada Juli mendatang.
Presiden AFC, Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa mengatakan: "Sepak bola Asia sudah berkelas dunia."
"Kami bertekad untuk memastikan bahwa Asia terus menjadi model Konfederasi dalam mengadopsi teknologi terbaru dan praktik terbaik di semua bidang pengembangan sepakbola."
Baca Juga: Malaysia Tetapkan Uji Coba pada 2020, Timnas Indonesia Masih Buram
Shaikh Salman merasakan debut pemakaian VAR dari ruang kontrol pada Piala Asia 2019 di Uni Emirat Arab (UEA) juga mengakui banyak hal penting atas keputusan besar ini.
"Kami melihat banyak pekerjaan yang dilakukan dalam persiapan untuk Piala Asia di UEA lalu," ujar Shaikh Salman.
"Itu adalah keputusan yang memamerkan ambisi AFC untuk terus meningkatkan kompetisi kami."
"Dunia sepak bola menyaksikan keberhasilan dan kualitas yang tak terbantahkan dari pejabat pertandingan kami saat ini," ujarnya.
Terkait pemakain VAR yang menyeluruh dalam sebuah turnamen ini, Shaikh Salman makin yakin dengan masa depan bagus dari AFC.
Baca Juga: Manajemen Borneo FC Ikhlaskan Kepergian Mario Gomez ke Klub Lain
“Saya yakin bahwa kami akan membangun kesuksesan dan Piala Asia U-23 2020 di Thailand menghadirkan peluang lain yang bagus," tutur Shaikh Salman.
"Untuk itu, semua perlu menggarisbawahi standar luar biasa dari wasit Asia," ucapnya seperti dikutip BolaSport.com dari Asean Football.
Semua pejabat pertandingan yang ditunjuk untuk mendukung implementasi VAR di Piala Asia U-23 2020 telah dilatih dengan standar dan persyaratan yang ketat.
Standar itu ditetapkan oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB).
Untuk menjamin AFC dapat menerapkan pedoman yang ditetapkan dan disetujui oleh IFAB, AFC telah menyelenggarakan enam kursus dan seminar sejak Maret 2017.
Baca Juga: Bek Timnas Malaysia Kelahiran Singapura Dipermanenkan Klub Thailand
Agenda ini memastikan para pejabat pertandingan Asia mampu menerapkan standar dan protokol VAR tertinggi.
Sistem VAR akan terbatas pada empat keputusan atau insiden yang mengubah permainan.
Empat hal itu antara lain: gol atau tidak ada gol, tendangan penalti, kartu merah, dan keputusan identitas yang salah.
Sayang, timnas U-22 Indonesia gagal melaju ke putaran final turnamen ini.
Bahkan, Indonesia dua edisi terakhir selalu tak mampu melaju ke putaran final Piala Asia U-23.
Baca Juga: Pelatih Persik Pembawa Promosi ke Liga 1 Resmi Latih Sriwijaya FC
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | aseanfootball.org. |
Komentar