BOLASPORT.COM - Iwan Setiawan mengatakan dirinya memilih melatih tim Liga 3 pada musim kompetisi 2019 meski memiliki lisensi AFC Pro.
Lama tidak terdengar kabarnya di kasta sepak bola tertinggi Indonesia, mantan pelatih Persebaya Surabaya, Iwan Setiawan, ternyata melatih klub asal Liga 3.
Iwan memilih melatih salah satu klub Liga 3, Persidi Aceh Timur.
Hal yang paling mengagetkan adalah Iwan merupakan pelatih yang memiliki lisensi kepelatihan terbaik, yaitu AFC Pro.
AFC Pro yang dimiliki Iwan merupakan jenjang tertinggi dalam strata kepelatihan di level AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia).
Baca Juga: Sudah Tidak Realistis bagi Manchester City Berpikir Bisa Mengejar Liverpool
Iwan Setiawan tidak merasa gengsi meskipun memiliki lisensi AFC Pro dan melatih tim asal Liga 3, Persidi Aceh Timur.
Dikutip BolaSport.com dari laman Kompas, Sabtu (28/12/2019), tidak banyak pelatih Indonesia yang sudah memiliki lisensi AFC Pro.
Pada musim lalu, nama Iwan Setiawan tidak ada dalam daftar pelatih 18 klub Liga 1 2019.
Iwan terakhir tercatat sebagai Direktur Teknik Youth Development Madura United pada awal Liga 1 2019.
"Jujur saja. Saya tidak munafik. Keputusan ini saya ambil karena periuk nasi. Kontrak saya di Madura United berakhir pada bulan Mei 2019 dan saat itu kompetisi sedang berjalan," ujar Iwan.
Baca Juga: Rahmad Darmawan Pastikan Rekrut Satu Pemain Timnas U-23 Indonesia di SEA Games 2019
"Ada tawaran dari manajemen klub Liga 3 dan Alhamdulillah mereka memberikan angka yang baik menurut saya. Cukup untuk saya sehingga akhirnya saya terima tawaran itu," kata Iwan.
Meski menjadi pertimbangan utama, menurut Iwan uang bukan satu-satunya alasan mengapa dia mau melatih Persidi Aceh Timur.
Bersama Persidi Aceh Timur, Iwan Setiawan membuktikan tangan dinginnya.
Dia membawa timnya menjadi juara Liga 3 regional Aceh meskipun terhenti di babak nasional dan gagal promosi ke Liga 2.
"Manajemen cukup serius. Mereka meminta tim untuk berprestasi maksimal. Alhamdulillah, menjadi juara regional di Aceh menjadi rekor sejak berdirinya klub ini," ucapnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar