BOLASPORT.COM - Ahli bedah Dr Nicola Acciarri memperingatkan bahwa Michael Schumacher saat ini akan sangat berbeda dengan sebelumnya.
Michael Schumacher merupakan pemegang rekor sebagai pembalap dengan gelar juara terbanyak dalam sejarah Formula 1.
Malang bagi Schumacher. Musibah menimpa sang pemenang tujuh gelar F1 akibat mengalami kecelakaan parah saat bermain ski pada Desember 2013.
Bencana yang terjadi di kawasan Meribel, Pegunungan Alpen, Prancis, membuat Schumacher mengalami cedera otak traumatik dan koma.
Kabar perihal kondisi kesehatan Schumacher sendiri belum jelas semenjak pihak keluarga berusaha keras merahasiakannya.
Rumor terbaru menyatakan bahwa Schumacher menjalani terapi sel punca di Departemen Bedah Jantung Rumah Sakit Pompidou, Prancis, pada bulan September lalu.
Cedera jangka panjang diyakini akan memberikan perubahan besar terhadap kondisi tubuh Schumacher.
Hal itu seperti disampaikan ahli bedah saraf asal Italia, Dr Nicola Acciarri, seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.com.
Baca Juga: Presiden UFC Anggap Nick Diaz Tidak Memiliki Gairah Bertarung Lagi
"Dalam kasus Schumacher, enam tahun setelah cedera itu, kita harus membayangkan seseorang yang sangat berbeda dari apa yang kita ingat sebelumnya," kata Acciarri.
"Kondisi Michael membutuhkan perhatian yang menyeluruh, yang tidak hanya menyangkut hasil trauma otak."
Dr Acciarri menambahkan bahwa perawatan yang tidak dilakukan secara menyeluruh akan menyebabkan kerusakan permanen pada tubuh dan menyebabkan kematian.
"Dia memiliki tim fisioterapis yang mampu membantu melakukan perawatan jangka panjang," ucap Accerri menambahkan.
"Dalam kasus orang yang kurang beruntung, ini sering mengakibatkan kematian karena kerusakan permanen pada tubuh."
Baca Juga: McGregor Incar Gelar BMF Milik Masvidal Bila Gagal Rematch Lawan Khabib
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | marca.com |
Komentar