BOLASPORT.COM - Bek kiri Bayern Muenchen, David Alaba, dikabarkan tengah menjadi incaran klub London, Chelsea.
Pelatih Chelsea, Frank Lampard, menegaskan bahwa mendatangkan bek kiri yang baru adalah prioritas bagi klub.
Chelsea menyiapkan sejumlah dana untuk merekrut Alaba dari Bayern Muenchen pada bursa transfer Januari ini.
The Blues sudah dapat melakukan pembelian pemain kembali, usai hukuman larangan transfer pemain telah dicabut.
Dilansir BolaSport.com dari Sunday Mirror, Chelsea siap membayar 60 juta poundsterling ke Bayern untuk pemain berusia 27 tahun.
Baca Juga: Lini Belakang Bolong, Arsenal Ingin Datangkan Jerome Boateng
Alaba masih memiliki kontrak selama 18 bulan bersama Bayern Muenchen.
FC Hollywood bisa memutuskan untuk menjualnya apabila dia tidak ingin menandatangani perpanjangan kontrak.
Kesempatan untuk bermain di Liga Inggris mungkin akan menarik bagi pemain asal Austria tersebut.
Keuntungan merekrut Alaba adalah versatility-nya, dengan bisa bermain di sejumlah posisi termasuk bek kiri, sayap kiri, bek tengah dan lini tengah.
Alaba telah berada di Bayern untuk sebagian besar karier seniornya, dan telah memenangkan banyak trofi bersama raksasa Bundesliga tersebut.
Ketika ditanya pada bulan Desember lalu, dia belum bisa memutuskan terkait dengan masa depannya bersama Bayern.
"Saya bisa membayangkan akan tinggal di sini atau mengambil jalan yang berbeda," ucap Alaba.
Baca Juga: Demi Pogba, Juventus Tawarkan Adrien Rabiot sebagai Pelicin Transfer
Sementara itu, Lampard mengatakan Chelsea sedang memiliki beberapa kesepakatan untuk transfer pemain.
"Saya sedang melakukan pembicaraan yang sangat dekat dengan direktur Chelsea (Granovskaia) dan kepala departemen perekrutan kami," kata Lampard lagi.
"Mereka tahu apa yang saya inginkan dan siapa yang akan kita bawa ke klub.
"Kita sangat terbuka tentang transfer pemain.
"Jika saya dan klub setuju pada bulan Januari, maka kami akan melakukan pergerakan bersama, ini adalah upaya bersama," tambahnya.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Sunday Mirror |
Komentar