BOLASPORT.COM - Sektor ganda campuran Indonesia dinilai mengalami masa transisi yang lebih baik saat ini daripada setelah Olimpiade London 2012.
Setelah Liliyana Natsir dan Debby Susanto pensiun, ganda campuran Indonesia yang menjadi tumpuan adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
"Evaluasi 2019 untuk dibilang bagus, tidak. Kalau dibilang jelek banget juga tidak. Saya pernah bilang kalau sekarang masa transisi Owi/Butet (Tontowi/Liliyana)," kata Asisten pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, ditemui BolaSport.com di pelatnas, Cipayung, Jakarta.
"Saya bilang, masa transisi ini lumayan hasilnya. Zaman saya, ketika Trikus (Haryanto) dan Bambang (Supriyanto) pensiun, saya setahun belum bisa juara. Jadi kosong dulu. Sama waktu saya pensiun, Owi/Butet juga tidak langsung juara. Setahun kosong dulu," tutur Nova.
Sementara itu, setelah Liliyana resmi gantung raket pada Januari 2019, dalam kurun waktu tersebut ganda campuran Indonesia mampu meraih gelar melalui Praveen/Melati pada Denmark Open dan French Open.
"Praveen/Melati bisa dibilang baru setahun dipasangkan. Mereka bisa masuk enam kali final, dua kali juara turnamen BWF World Tour, termasuk SEA Games 2019," ucap Nova.
Baca Juga: Apriyani Rahayu Percaya Tontowi Ahmad Masih Punya Kemauan meski Sudah Raih Emas Olimpiade
"Jadi, malah saya bilang masih lumayan ya masa transisi kami. Mencari sosok itu tidak gampang. Tetapi, masih banyak kekurangan. Semoga pada 2020, kami bisa lebih stabil," ujar Nova.
Menurut Nova, Praveen/Melati mengalami sedikit kendala teknis yakni segi pertahanan Melati. Selebihnya lebih banyak masalah non-teknis.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar