BOLASPORT.COM - Pelatih anyar PSM Makassar, Bojan Hodak, mengungkap alasan dibalik keputusannya melatih tim berjulukan Juku Eja tersebut.
PSM Makassar akan mengarungi Liga 1 2020 bersama nakhoda barunya, Bojan Hodak.
Mantan pelatih timnas Malaysia U-19 tersebut menjadi juru taktik baru menggantikan arsitek PSM sebelumnya, Darije Kalezic.
Bojan Hodak sendiri resmi didatangkan PSM pada 31 Desember 2019.
Baca Juga: Sebelum Cetak Hattrick, Ronaldo Curi Perhatian Berkat Barang Jadul
Baca Juga: Pelatih Jepang Kembali Sebut Anthony Ginting Saat Ditanya Soal Musuh Utama Kento Momota
Keputusan memilih Bojan Hodak dilakukan manajemen PSM Makassar karena dinilai sesuai dengan beberapa kriteria yang ditetapkan.
Sebagaimana yang diungkapkan CEO PSM, Munafri Arifuddin, Bojan Hodak dinilai cukup berpengalaman dan akrab dengan sepak bola Asia Tenggara.
Terlebih sang pelatih terbilang cukup berprestasi dengan mengantar Phnom Penh Crown juara Liga Kamboja, Liga Super Malaysia, Piala FA Malaysia, dan Piala Malaysia bersama Kelantan FA.
Klub raksasa China, Shandong Luneng juga pernah merasakan tangan dinginnya dan menjadi runner-up Piala FA China 2011.
Baca Juga: Djanur Tepis Rumor Penyerang Persib Ingin Merapat ke Barito Putera
Dia juga pernah mengantar Johor Darul Takzim (JDT) juara Liga Super Malaysia dan Malaysia Charity Shield.
Dan terakhir dia membawa timnas U-19 Malaysia juara Piala AFF U-19 2018 di Sidoarjo, Indonesia.
Sementara Hodak sendiri mengungkap alasannya mau menerima pinangan PSM.
Dirinya mengagumi basis suporter PSM yang merupakan klub tertua di Indonesia yang pastinya memiliki basis suporter yang begitu besar.
Baca Juga: 2 Pemain Asal Brasil Masuk Skuat Persiraja untuk Liga 1 2020
"Atmosfer di Liga Indonesia dan Malaysia mirip," ujar Hodak dikutip BolaSport.com dari laman resmi Liga Indonesia.
"Kecintaan terhadap sepak bola sangat kuat. Suporter yang datang memenuhi stadion sangat penting untuk tim," ucapnya.
Pelatih asal Kroasia tersebut mengaku tak butuh waktu tak sebentar untuk memikirkan keputusannya.
Dirinya hanya butuh waktu tak lebih dari lima menit untuk menemui kata sepakat dengan CEO klub.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Melambat? Statistik ini Menjawab Tidak
"Saya mencoba mencari tim kuat dan saya lihat PSM Makassar adalah lima tim terkuat di Indonesia," kata Hodak.
"Saya bertemu dengan Bapak Munafri untuk melihat target dan visi mereka.
"Dalam lima menit saya ambil keputusan dan saya percaya saya bisa memberikan sesuatu untuk tim ini," kata Hodak.
Begitu pula ketika pria yang akrab disapa Appi tersebut memberikan nama yang akan menjadi asistennya.
Baca Juga: Teco Minim Bicara soal Rumor Spaso Hengkang dari Bali United
Hodak langsung mengiyakan karena mereka adalah mentan pemain PSM.
Hodak sendiri akan dibantu oleh tiga asisten dan satu pelatih kiper selama mengarungi Liga 1 2020.
Mereka adalah Herrie Setyawan, Syafril Usman dan Bahar Muharram. Mantan penjaga gawang timnas dan PSM, Hendro Kartiko sebagai pelatih kiper.
"Saya langsung setuju karena syarat utama saya dalam memilih asisten adalah mereka yang pernah bermain untuk tim itu," ucap Hodak.
Baca Juga: Berita Transfer, Manchester City Pertimbangkan Boyong Bek Inter Milan
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | liga-indonesia.id |
Komentar