BOLASPORT.COM - Mantan pembalap Formula 1 (F1), Martin Brundle, mempercayai bahwa tim Red Bull Racing mungkin keluar dari ajang balap jet darat andai pembalap utama mereka, Max Verstappen, hengkang.
Max Verstappen tampil sebagai "kuda hitam" pada kejuaraan dunia Formula 1 2019.
Verstappen berhasil membawa Red Bull Racing mengganggu dominasi Mercedes dan Ferrari.
Baca Juga: Legenda Tinju Ramai-ramai Beri Dukungan ke Andy Ruiz Jr supaya Bangkit
Pada akhir musim, Verstappen berhasil mengumpulkan 278 poin dengan 3 kemenangan dan 9 podium.
Driver asal Belanda itu menjadi satu-satunya harapan Red Bull Racing untuk menghadapi musim-musim balapan yang akan datang.
Atas dasar itulah, Martin Brundle yang kini berprofesi sebagai komentator itu mengklaim Red Bull Racing mungkin sudah keluar dari F1 jika Verstappen pergi ke Ferrari atau Mercedes.
"Red Bull harus sangat hati-hati menjaga Max, itu sangat penting," kata Brundle kepada Sky Sports, dilansir BolaSport.com dari Express.
"Anda harus khawatir, karena jika Max bergabung dengan Mercedes atau Ferrari, Dietrich Mateschitz, pemilik tim Red Bull Racing, mungkin telah berpikir 'apa gunanya' jika dia membawa bakat seperti itu hanya untuk diambil oleh tim lain," ucap Brundle lagi.
Baca Juga: Hasil Malaysia Masters 2020 - Fajar/RIan Tersingkir di Babak Semifinal
Max Verstappen dipastikan bakal tetap membalap untuk Red Bull Racing setelah menyepakati perpanjangan kontrak yang ditawarkan tim balap asal Austria itu.
Sebelumnya, kontrak pembalap berusia 22 tahun tersebut akan habis pada akhir musim 2020.
Tak hanya menyenangkan bagi Red Bull Racing, Verstappen juga merasa sangat senang bisa bertahan di tim yang sama untuk waktu yang lebih lama.
"Saya sangat senang karena bisa melanjutkan kerja sama dengan tim ini," kata Verstappen.
"Red Bull Racing sudah memercayai saya dan juga memberikan kesempatan untuk saya berada di F1," kata dia menambahkan.
Baca Juga: Dalam Tempo 43 Menit, Serena Williams Maju ke Final Auckland Open 2020
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar