BOLASPORT.COM - Nama gelandang Schalke 04, Suat Serdar, akhir-akhir ini muncul sebagai bintang berdarah Turki terbaru yang beredar di Bundesliga.
Masih berusia 22 tahun, Suat Serdar kini menjadi pemain tak tergantikan di Schalke 04.
Dibeli dari Mainz 05 pada musim lalu, Suat Serdar berkembang menjadi metronom andal yang juga tajam mencetak gol.
Sudah membukukan 6 gol dalam 14 penampilan di Bundesliga musim ini, Serdar juga mulai dilirik tim nasional Jerman.
Dia sudah melakukan debutnya pada 9 Oktober 2019 dalam uji coba melawan Argentina.
Serdar melanjutkan tradisi bahwa Bundesliga adalah tempat di mana banyak pemain berdarah Turki menemukan kebintangan mereka.
Migrasi orang Turki ke Jerman dapat ditelusuri kembali ke tahun 1960-an.
Banyak keturunan pekerja Turki yang bermigrasi ke Jerman pada saat itu kini menjadi pemain sepak bola.
Sementara beberapa orang Turki kelahiran Jerman memutuskan untuk mewakili tim nasional Jerman, beberapa yang lain memilih untuk tetap mewakili Turki di panggung internasional.
Baca Juga: Pilih Real Madrid atau Borussia Dortmund, Achraf Hakimi Dilanda Galau
Baca Juga: Masa Depan Mueller di Bayern Muenchen Bakal Ditentukan Akhir Musim Ini
Berikut adalah 6 pesepak bola keturunan Turki yang bersinar di Bundesliga.
Lahir di Jerman dari nenek moyang Turki, Mehmet memulai karier profesionalnya dengan Karlsruher SC pada 1989 sebelum bergabung dengan Bayern München.
Di Bayern Muenchen, Scholl menghabiskan sisa kariernya hingga pensiun pada tahun 2007.
Scholl tercatat mempersembahkan 8 gelar juara Bundesliga, 5 DFB Pokal, 5 DFB-Ligapokal, 1 Liga Champions, 1 Piala UEFA, dan 1 Piala Interkontinental buat Bayern Muenchen.
Bersama dua mantan rekan setimnya, Oliver Kahn dan Bastian Schweinsteiger, Scholl memegang rekor sebagai kolektor gelar juara Bundesliga terbanyak sepanjang sejarah.
Scholl menjadi bagian dari tim nasional Jerman yang sukses menjuarai Piala Eropa 1996.
2. Ilkay Goendogan
Lahir di Gelsenkirchen, Jerman, Goendogan memulai semuanya dengan VfL Bochum II sebelum pindah ke Nuernberg pada tahun 2009.
Setelah dua musim bersama Nuernberg, ia pindah ke salah satu klub raksasa Bundesliga, Borussia Dortmund.
Gelandang ini pun berkembang di bawah bimbingan Jürgen Klopp dan memainkan peran kunci saat Dortmund menjuarai Bundesliga dan DFB Pokal pada 2011-2012 kemudian lolos ke final Liga Champions musim berikutnya.
Kini Goendogan menjadi bagian dari klub Liga Inggris yang memiliki banyak bintang, Manchester City.
Di tim nasional, Goendogan telah mewakili Jerman di level remaja sebelum melakukan debutnya di level senior pada tahun 2011.
Baca Juga: Bayern Muenchen Didesak Berbelanja Pemain di Bursa Transfer Januari
Baca Juga: Borussia Dortmund Diklaim Sudah Temukan Sosok Lewandowski Baru
3. Emre Can
Terlahir dari kedua orang tua asal Turki di Frankfurt, Jerman, Can memulai kariernya bersama akademi klub di kota asalnya, Eintracht Frankfurt, sebelum digaet oleh Bayern Muenchen dalam usia 15 tahun pada 2009.
Tak banyak dipakai di Bayern Muenchen, ia memutuskan untuk beralih ke tim Bundesliga lainnya, Bayern Leverkusen.
Dalam musim perdana dan terakhirnya di BayArena, Emre menjadi bagian penting dari tim dengan mencetak 4 gol dalam 39 penampilan saat Leverkusen finis di posisi keempat klasemen Bundesliga dan mencapai babak 16 besar di Liga Champions.
Penampilan konsistennya menarik perhatian Liverpool dan klub Merseyside tersebut mengaktifkan klausul pelepasan sebesar 9,75 juta pound untuk mengontraknya dari Leverkusen.
Gelandang tak kenal lelah itu juga menjadi bagian dari tim nasional Jerman di Euro 2016 dan Piala Dunia 2018.
4. Nuri Sahin
Lahir di Luedenscheid, Jerman Barat, dari orang tua berdarah Turki, Sahin memilih untuk bermain bagi tim nasional Turki dari level U-16 dan seterusnya.
Sahin adalah pemain termuda yang tampil dan mencetak gol untuk timnas Turki pada 8 Oktober 2005.
Ironisnya, ia mencetak gol pada laga debutnya saat melawan Jerman.
Sahin juga menjadi pemain termuda yang tampil di Bundesliga saat ia melakukan debut pada usia 16 tahun dan 344 hari untuk Borussia Dortmund.
Penampilan bagusnya di Borussia Dortmund membuat Sahin direkrut klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid.
Akan tetapi, kurang berhasil di Real Madrid, Sahin kembali ke Borussia Dortmund pada 2012.
Jodohnya ternyata memang ada di Jerman. Sahin meraih 3 trofi domestik bersama Dortmund.
Baca Juga: Erling Braut Haaland Disebut Punya Klausul Rahasia, Bisa Dijual 2022
Baca Juga: Erling Braut Haaland Pakai Nomornya Pierre-Emerick Aubameyang di Borussia Dortmund
5. Hamit Altintop
Lahir di Gelsenkirchen, Jerman Barat, Altıntop memulai kariernya di SG Wattenscheid 09 sebelum pindah ke Schalke 04 pada tahun 2003.
Setelah empat musim yang sukses di Schalke, ia bergabung dengan raksasa Bundesliga, Bayern München, pada tahun 2007.
Altintop, pemain serbabisa yang mampu bermain di berbagai posisi tersebut berhasil mengangkat trofi Bundesliga dua kali bersama Bayern di musim 2007-2008 dan 2009-2010.
Altintop juga sempat bermain untuk Real Madrid dan Galatasaray, di mana dia tidak pernah gagal mempersembahkan trofi buat klub-klub itu.
Di level internasional, Altintop memutuskan untuk bermain bagi tim nasional Turki.
Antara periode 2004 hingga 2014, ia mencatatkan 82 caps dan mencetak 7 gol.
6. Hakan Calhanoglu
Lahir di Mannheim, Jerman, Calhanoglu memilih untuk mewakili Turki di level internasional dan melakukan debutnya di kualifikasi Piala Dunia 2016 melawan Andorra.
Gelandang serang ini telah bermain sebanyak 38 kali dan mencetak sembilan gol bagi Turki.
Calhanoglu memulai karier klubnya bersama Karlsruher SC sebelum bergabung dengan Hamburg SV pada tahun 2012.
Setelah serangkaian penampilan mengesankan, Hamburg tidak dapat mencegahnya bergabung dengan rival mereka, Bayern Leverkusen, dengan bayaran menggiurkan sebesar 14,5 juta euro.
Selama waktunya di BayArena, Calhanoglu mencetak 17 gol dalam 79 penampilan.
Setelah tiga musim yang menjanjikan bersama Die Werkself, pemilik nomor 10 yang elegan tersebut bergabung dengan klub Serie A, AC Milan, pada tahun 2017.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Bundesliga |
Komentar