Pemain unggulan keenam itu terus memberi perlawanan kepada Marin.
Skor pun imbang di kedudukan 19-19.
Pada perebutan poin-poin kritis inilah, Marin membuktikan bahwa dia lebih unggul.
Baca Juga: Indonesia Masters 2020 - Zheng/Huang Tidak Merasa Paling Dominan Jelang Olimpiade 2020
"Pada awal sampai interval gim kesatu, dia (He Bing Jiao) berjuang keras dalam setiap perebutan poin, secara mental, dia juga sangat fokus ke permainan servis saya," tutur Marin seusai laga.
"Memasuki gim kedua, saya pikir saya bermain sedikit gugup dan hal ini kadang-kadang saya alami."
"Saya perlu mengendalikan itu, sekarang setelah saya sudah menyelesaikan pertandingan, saya akan menganalisis apa yang terjadi tadi," kata Marin lagi.
Lebih lanjut, Carolina Marin mengatakan bahwa kemenangan atas He Bing Jiao pada semifinal Indonesia Masters 2020 tak lepas dari bantuan sang pelatih, Fernando Rivas.
Baca Juga: Indonesia Masters 2020 - Ketika Dukungan Istora Senayan Hanya untuk Fajar/Rian
Marin mengakui, Rivas kerap menenangkan emosinya saat berada di lapangan, termasuk ketika pengembaliannya dianggap cuma mendarat keluar lapangan, bukan menyentuh badan He terlebih dulu.
"Pelatih saya tadi banyak membantu saya untuk tetap merasa tenang dan kembali fokus ke strategi permainan," ucap dia.
Pada laga final Indonesia Masters 2020, Carolina Marin akan menjumpai pemenang duel antara Ratchanok Intanon (Thailand) dan Wang Zhi Yi (China).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar