BOLASPORT.COM - Babak kedua Kualifikasi Liga Champions Asia tampaknya memang menjadi tembok penghalang bagi klub asal Indonesia, kini Bali United jadi korban.
Bali United kembali harus gagal melangkah lebih jauh di Liga Champions Asia 2020 usai kalah dari Melbourne Victory.
Tim berjulukan Serdadu Tridatu tersebut hancur di AAMI Park, Melbourne, Australia, dengan skor 0-5 pada Selasa (21/1/2020).
Lima gol tuan rumah diciptakan oleh Migjen Basha (14'), Josh Hope (37'), Robbie Kruse (59'), Ola Toivonen (81'), dan Elvis Kamsoba (90').
Baca Juga: Habis Kontrak, McLaren dan Fernando Alonso Benar-Benar Berpisah
Dengan kekalahan tersebut, Bali United melanjutkan tradisi klub Indonesia tak bisa menembus babak kualifikasi II Liga Champions Asia 2020 sejak tujuh tahun terakhir.
Pada 2013 dan 2014, Indonesia tidak mengirimkan wakil.
Di edisi 2015, Persib Bandung kalah 0-4 dari Hanoi T&T (Vietnam) di babak kualifikasi II.
Pada 2016 dan 2017, kembali Indonesia tidak punya utusan di Liga Champions Asia.
Baca Juga: Thailand Masters 2020 - Leo/Daniel Siap All Out Saat Hadapi 'Perang Saudara' pada Babak Pertama
Bali United sendiri sudah pernah merasakan tersingkir di babak kualifikasi II pada tahun 2018.
Waktu itu Serdadu Tridatu kalah 1-2 dari Chiangrai United (Thailand).
Tahun lalu giliran Persija Jakarta yang takluk di kualifikasi II dengan skor 1-3 dari wakil Australia, Newcastle Jets.
Sebenarnya, jika Bali United mampu menaklukkan Melbourne Victory, mereka akan menghadapi wakil jepang, Kashima Antlers pada 28 Januari.
Baca Juga: Bali United Gagal Tembus LCA 2020, Asa Persebaya Main di Piala AFC Pupus
Namun, waktu tak dapat diulang dan Bali United harus puas bermain di Piala AFC 2020.
Kekecewaan tak hanya dirasakan oleh pendukung Bali United saja setelah kegagalan ini.
Persebaya Surabaya juga terkena imbas dari kegagalan Bali United.
Harapan skuat Bajul Ijo sebagai runner-up Liga 1 2019 untuk bermain di level Asia pupus seusai kegagalan Bali United.
View this post on Instagram
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar