BOLASPORT.COM - Pelatih kepala ganda putra nasional Indonesia, Eng Hian, memberikan penjelasan seputar hasil yang diraih pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada Indonesia Masters 2020.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu akhirnya menuntaskan dahaga gelar ganda putri di kandang sendiri seusai mengalahkan Sara Thygesen/Maiken Fruergaard (Denmark) dengan skor 18-21, 21-11, 23-21 pada final yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2020).
Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga dinilainya berhasil mengatasi berbagai kendala yang mereka hadapi.
Namun, Eng tak ingin Greysia/Apriyani larut dalam euforia kemenangan karena masih ada tugas utama yang menanti yaitu Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya tidak memprediksi mereka juara. Saya berharap Greysia/Apriyani bisa memperbaiki performa mereka. Dari sekian pasangan yang ada di Top 10 dunia, kemampuannya merata, siapa yang lebih siap, yang bisa pelajari permainan, dia yang akan berhasil," kata Eng Hian.
Menurut Eng Hian, dari beberapa turnamen kemarin, Greysia/Apriyani ini masih belum bisa menerapkan pola main seperti yang dia instruksikan.
Baca Juga: Thailand Masters 2020 - Sering Tersisih, Rinov/Pitha Akui 2 Faktor Penyebab Kekalahan
"Masih ada keraguan, saya kuat enggak main begitu? Saya bilang kalian harusnya bisa menyelesaikan secepat mungkin, kalau bisa lima sampai sepuluh pukulan, jangan jadi 10 pukulan," ucap Eng Hian dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Pola permainan seperti ini memang butuh akurasi, speed, dan power. Mereka sudah mau mencoba di Guangzhou (World Tour Finals 2019), tetapi karena belum biasa, jadi kedodoran, bukan fisiknya yang kedodoran, tapi fokusnya," aku Eng Hian.
Pada Malaysia Masters 2020, pasangan peringkat delapan dunia itu sudah mulai bisa menerapkan. Namun, belum konsisten di akhir.
"Pada Indonesia Masters, mereka lebih mau maksa. Sebagai tuan rumah, enggak ada capeknya, mungkin ini membantu. Jadi, mainnya yang bisa main lima pukulan, ya dimatikan lima pukulan, enggak ada durasi lagi. Tetapi, itu efektif," ucap pria yang akrab disapa dengan Koh Didi ini.
Baca Juga: Jadwal Thailand Masters 2020 - 11 Wakil Indonesia Jalani Babak Pertama, Sabar/Reza Vs Leo/Daniel
"Polanya memang dievaluasi, harus ada perubahan. Sebetulnya, ganda putri itu nggak ada yang mau main durasi, pemainnya juga sebenarnya nggak mau, tapi kan power dan speed-nya beda dengan laki-laki."
Dengan keterbatasan fisik, Eng Hian berharap setelah lima pukulan pertandingan bisa selesai dalam 20 menit.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Indonesia.org |
Komentar