BOLASPORT.COM - Petinju kelas berat asal Inggris, Anthony Joshua, merasa terlalu tua untuk mencoba seni bela diri campuran alias mixed martial arts (MMA).
Pertarungan silang disiplin bela diri alias crossover telah menjadi hal populer setelah terjadinya duel antara petinju Floyd Mayweather Jr (Amerika Serikat/AS) dan petarung UFC Conor McGregor (Republik Irlandia) di ring tinju.
Duel tersebut terjadi di T-Mobile Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, pada Agustus 2017.
Baca Juga: Rekap Final Thailand Masters 2020 - Gelar Juara Tersebar Rata ke 5 Negara
Pertarungan di atas ring tinju tersebut berhasil dimenangi Floyd Mayweather Jr melalui technical knock out (TKO) pada ronde ke-10.
Walau bukan pertarungan yang imbang, hal tersebut menjadi bisnis yang bagus.
Laga itu dilaporkan membuat Mayweather berhasil mengantongi uang sebesar 100 juta dollar AS atau setara dengan 1,3 triliun rupiah.
Kendati menghasilkan banyak uang, Anthony Joshua bergeming.
Dia mengaku tidak tertarik untuk melakukan pertarungan crossover dengan alasan usia.
"Saya menghormati apa yang mereka lakukan," kata Joshua, dilansir BolaSport.com dari theportsman.com.
"Namun, saya pikir saya akan terlalu tua untuk pindah ke MMA," tutur dia.
"Saya akan babak belur dan memar-memar dari kepala sampai kaki, tubuh dan wajah saya, bila memutuskan pindah ke MMA," ucap Joshua lagi.
Baca Juga: Rafael Nadal Rela Begadang demi Nonton Pertandingan Roger Federer
Pasca-merebut kembali empat gelar juara dunia kelas beratnya dari Andy Ruiz Jr, Anthony Joshua akan dihadapkan dengan dua pertarungan wajib dengan lawan yang berbeda.
Pihak IBF mengajukan Kubrat Pulev dari Bulgaira, sedangkan pihak WBO menyodorkan petinju Ukraina, Oleksandr Usyk, sebagai lawan Joshua selanjutnya.
Sejauh ini, promotor tinju Matchroom Boxing, Eddie Hearn, memilih Kubrat Pulev sebagai lawan wajib pertama Joshua.
Baca Juga: Bos Mercedes Ibaratkan Formula E seperti Game Super Mario Kart
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Thesportsman.com |
Komentar