BOLASPORT.COM - Bintang tenis dari Serbia, Novak Djokovic mengaku tumbuh di Serbia yang sering terjadi perang membuatnya lebih kuat dan termotivasi untuk sukses.
Novak Djokovic berhasil menjadi salah satu petenis terbaik di dunia saat ini.
Bersama Roger Federer (Swiss) dan Rafael Nadal (Spanyol), Djokovic menjadi tiga pilar petenis terhebat.
Djokovik mengaku kesuksesannya saat ini tak diraih dengan mudah olehnya.
Pria berusia 32 tahun menyebutkan bahwa masa-masa sulit yang ia lalui ketika masih kecil merupakan sebuah pembelajaran yang menjadikannya kuat dalam menghadapai tekanan dan termotivasi untuk menjadi sukses.
"Saya dibesarkan di Serbia selama beberapa perang selama tahun 90 an," kata Djokovic dilansir BolaSport.com dari thenational.ae.
"Masa sulit, kami harus menunggu dalam antrian untuk sebuah roti, susu, air, dan beberapa kebutuhan dasar lainnya," jelas Djokovic.
Baca Juga: Jon Jones Klaim Akan Tetap Kuasai Kelas Heavyweight 10 Tahun Lagi
"Hal-hal semacam itu membuat anda lebih kuat dan lebih termotivasi untuk menjadi sukses," ucap Djokovic.
Pertandingan di final Australian Open 2020 merupakan salah satu bukti kuatnya mental yang Djokovic miliki.
Sempat kehilangan poin di set kedua dan ketiga, dan dalam kondisi tubuh yang tenaganya telah terkuras, Djokovik berhasil membalikan keadaan dan memenangkan pertandingan dengan skor 6-4, 4-6, 2-6, 6-3, 6-4.
Kemenangan tersebut membuat Djokovic menggeser posisi Rafael Nadal sebagai petenis terbaik di dunia.
Baca Juga: Bintang UFC Kelas Welter Sebut WWE adalah Sebuah Sirkus
Sedangkan lawan Djokovic di final Australian Open, Dominic Thiem (Austria) berhasil menempati peringkat empat, yang menjadi posisi terbaik sang pemain sepanjang karirnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | thenational.ae |
Komentar