BOLASPORT.COM - Mantan petarung UFC asal Inggris yang sekarang menjadi analis olah raga, Michael Bisping menyebut uang bukan masalah bagi Arab Saudi.
Setelah melakukan comeback yang menakjubkan di UFC 246 bulan lalu, McGregor dikabarkan akan menantang Nurmagomedov untuk balas dendam.
Pada pertemuan pertama, Nurmagomedov berhasil menumbangkan McGregor, Oktober 2018, di UFC 229.
Tak hanya akan menjadi laga balas dendam bagi McGregor, duel keduanya dipercaya akan menghasilkan banyak keuntungan materiil.
Manajer Nurmagomedov, Ali Abdelaziz, bahkan sempat mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa orang-orang di Arab Saudi menawarkan $ 100 juta atau sekitar 1,3 triliun rupiah untuk pertarungan Nurmagomedov vs McGregor jilid 2.
"Saya kenal beberapa orang di Arab Saudi, saat ini, mereka bertemu dengan saya dan ingin membayar 100 juta kepada khabib untuk melawan Conor di Arab Saudi," kata Abdelaziz, dilansir BolaSport.com dari bjpenn.com.
Menanggapi hal tersebut Bisping berharap UFC menerima tawaran, agar kerjasama mereka dengan Abu Dhabi tidak terganggu.
Baca Juga: Serena Williams Harus Atur Strategi Baru demi Juarai Grand Slam
Bisping juga menyebut bahwa Arab Saudi memang sedang gencar-gencarnya berusaha untuk menjadi tuan rumah, tak hanya untuk olahraga MMA, namun olahraga lainnya juga termasuk.
"Entah itu tinju, Formula 1, apapun itu, mereka hanya berusaha membawanya ke sana," ucap Bisping.
Untuk masalah dana, Bisping menganggap itu bukan masalah besar bagi Arab Saudi.
"Mereka punya uang, mereka mempunyai semua minyak di sana, jadi seratus juta itu bukan masalah bagi mereka," ujar Bisping.
"Jika saya UFC, saya akan mewujudkan keinginan mereka dan menunjukan komitmen UFC terhadap Abu Dhabi," ucap Bisping.
Baca Juga: Kisah Pilu Deontay Wilder Berjuang Mengatasi Depresi
Namun Duel Nurmagomedov dan McGregor jilid 2 tak akan terwujud dalam waktu dekat.
Untuk saat ini Nurmagomedov sedang fokus terhadap petarung asal Amerika, Tony Ferguson yang akan ia hadapi di UFC 249, 19/04.2020.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar