BOLASPORT.COM - Gelandang anyar Inter Milan, Christian Eriksen, menceritakan apa yang menjadi alasannya hengkang dari Tottenham Hotspur.
Christian Eriksen merasa dikambinghitamkan selama bulan-bulan terakhirnya di Tottenham Hotspur setelah mengakui bahwa ia ingin pergi.
Eriksen berbicara tentang keinginannya untuk mencari tantangan baru di musim panas lalu, tak lama setelah kekalahan Tottenham di final Liga Champions dari Liverpool.
Keinginannya itu membuat Eriksen kerap dijadikan sasaran amarah pendukung Tottenham yang tak puas dengan penampilan buruk klub London Utara itu.
Seperti yang diceritakan Eriksen sendiri dalam sebuah wawancara dengan BBC.
Baca Juga: Spesial Ulang Tahun, 35 Wanita dalam Hidup Cristiano Ronaldo
"Jika kontrak Anda tinggal sebentar, Anda pasti dijadikan kambing hitam," ujar Eriksen seperti dikutip BolaSport.com dari BBC Sports.
“Tentu saja, saya melakukan wawancara. Saya sangat jujur. Saya merasa saya harus jujur. Saya tidak ingin bersembunyi seperti yang dilakukan banyak pemain."
"Setiap orang berbeda. Saya jujur. Saya ingin mengatakannya dengan lantang."
Baca Juga: 35 Tahun Hidup di Bumi, Cristiano Ronaldo Punya 3 Kisah Menyedihkan
“Saya memang disalahkan karena banyak hal, karena menjadi orang jahat. Saya dicap sebagai orang jahat di ruang ganti sejak saya mengatakan saya ingin pergi, dan saya merasa tidak baik untuk terus berada di sana."
"Sejujurnya, selama beberapa tahun terakhir, jika ada sesuatu yang muncul, pemain mana pun akan berpikir untuk pergi, tetapi saya satu-satunya yang mengatakannya secara terbuka," kata Eriksen menambahkan.
Baca Juga: Pelatih Baru Barcelona Bikin Cedera Lionel Messi Susah Sembuh
Eriksen akhirnya mendapatkan apa yang ia inginkan di musim panas kemarin, pindah dari Tottenham, pada bulan Januari lalu.
Gelandang asal Denmark itu pindah ke Inter Milan dengan biaya 20 juta euro (sekitar Rp300 miliar).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BBC Sports |
Komentar