BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis senior Indonesia, Mohammad Ahsan, mengaku bermain pada turnamen beregu selalu memiliki kesan tersendiri.
Mohammad Ahsan telah memperkuat tim Indonesia selama 15 tahun dari ia masih junior hingga saat ini dengan berbagai gelar yang telah diraihnya.
Pemain berusia 32 tahun itu telah memperkuat skuat Merah Putih berlaga pada turnamen beregu sejak junior pada tahun 2005.
Baca Juga: Ahsan Tak Mau Jemawa meski Indonesia Jadi Unggulan Pertama di Kejuaraan Beregu Asia 2020
Saat memasuki usia senior, Mohammad Ahsan mulai memperkuat tim nasional dengan turun di Piala Sudirman pada tahun 2009 dan kala itu masih berpasangan dengan Bona Septano.
Sekarang dalam usia yang tidak lagi muda, Ahsan yang berpasangan dengan Hendra Setiawan saat ini menempati peringkat kedua dunia di nomor ganda putra sehingga mereka masih menjadi andalan Indonesia.
Indonesia akan turun pada ajang Kejuaraan Beregu Asia 2020 yang berlangsung di Manila, Filipina, 11-16 Februari 2020, dengan bergabung di Grup A bersama tuan rumah Filipina dan India.
Tim putra Indonesia akan diperkuat oleh pemain-pemain andalan. Di tunggal putra ada Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, dan Firman Abdul Kholik.
Tiga ganda putra terbaik yang dimiliki Tim Merah Putih dipastikan turun, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, serta Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Ahsan, yang telah mengantongi banyak gelar dan pengalaman bermain di turnamen beregu, mengaku rasa tegang dan semangat bertanding selalu memiliki kesan yang luar biasa.
"Kalau main beregu itu sudah pasti lebih seru dan menegangkan ya," kata Ahsan saat ditemui BolaSport.com di Pelatnas PBSI Cipayung, Kamis (6/2/2020).
Baca Juga: Gregoria Mariska Tunjung Ingin Raih Gelar Juara pada Tahun 2020
"Tetapi, kami tidak bisa memikirkan diri sendiri. Harus lebih memikirkan tim, jadi kami main pun harus menjaga kekompakan dari awal hingga akhir," ucap Ahsan.
Pada Kejuaraan Beregu Asia 2020 ini, Indonesia bermain sebagai unggulan pertama setelah sebelumnya tercatat meraih gelar juara pada tahun 2016 di India dan 2018 di Malaysia.
Bermain sebagai juara bertahan tentu tidak mudah, ditambah lagi ketika menjadi pemain penentu, pastinya hal tersebut akan memiliki tekanan tersendiri.
Namun, Ahsan mengaku walaupun tegang atau pertandingannya akan berakhir dengan kekalahan, sebagai tim, semua tetap akan mendukung karena pencapaian itu adalah hasil kerja keras tim.
"Berkesan pastinya, apalagi kalau kami jadi penentu keberhasilan tim," ujar Ahsan.
"Kalau kami kalah, pasti tidak enak. Tetapi sebagai tim tidak mungkin kami menyalahkan satu sama lain dan hal seperti itu juga sudah sering terjadi," tutur Ahsan.
Baca Juga: Daftar 22 Pemain Timnas U-16 Indonesia yang Jalani TC di Yogyakarta, Persib Sumbang 3 Nama
"Yang perlu diingat, semua pemain tidak mau kalah, jadi kami memaklumi. Kami juga melihat tim sudah berusaha dan tetap kalah."
"Tetapi, kadang ada yang kalah karena kurang fight. Itu pasti karena berpikir di lapangan sudah tertinggal, jadi harus tetap menjaga semangatnya saja. Kalah menang itu urusan belakang karena pada dasarnya kami semua mau menang," ucap Ahsan lagi.
Tim putri Indonesia juga akan turun di Kejuaraan Beregu Asia 2020 dengan bergabung di Grup Y dan bakal menghadapi Thailand serta Filipina.
Indonesia akan diperkuat oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan dua pasangan muda, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto, di nomor ganda putri.
Sementara itu di tunggal putri, Indonesia punya Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, Putri Kusuma Wardani dan Choirunnisa.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |