BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, menyinggung soal perdamaian suporter di Indonesia, khususnya Bonek dan Aremania.
PSSI menebarkan nasihat dalam kunjungannya ke Jawa Timur saat sidak persiapan Piala Dunia U-20 2021.
Mochamad Iriawan selaku Ketum PSSI mengingatkan kembali kepada suporter terkait risiko kerusuhan dalam suatu pertandingan.
Menurut pria yang akrab disapa Iwan Bule itu, tak hanya klub yang rugi melainkan juga pemerintah daerah.
"Tak hanya klub, tetapi banyak pihak yang akan dirugikan termasuk pemerintah daerah," kata Iwan Bule dikutip BolaSport.com dari Antara News.
Baca Juga: Superstar Persija, Ismed Sofyan Bahagia Bisa Menyaksikan Langsung Gol Mantan Bintang Arsenal
Iwan Bule menyampaikan hal tersebut saat menghadiri silaturahmi peserta Liga 2 dan perwakilan suporter bersama Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (9/2/2020).
Ia berharap tak ada lagi kerusuhan suporter saat pertandingan baik di Liga 1 maupun ajang lainnya.
Dari Jawa Timur, perdamaian diharapkan bisa terjalin diantara suporter yang selama ini berseteru.
Iwan Bule menyinggung soal perdamaian yang harus diwujudkan antara pendukung Persebaya Surabaya dan Arema FC.
"Semisal, suporter Persebaya (Bonek) dan superter Arema (Aremania) bisa berdamai dan tak ada kerusuhan saat laga mempertemukan keduanya," ucap Iwan Bule.
"Semoga ini terwujud dari Jatim kemudian menular ke daerah-daerah lain yang hubungan suporternya kurang baik," ujarnya menambahkan.
Seperti diketahui, sejumlah kasus kerusuhan kerap terjadi saat Arema FC bentrok dengan Persebaya.
Mulai dari pelemparan benda ke arah pemain di lapangan hingga invasi suporter saat pertandingan.
Bahkan, tak jarang pihak penyelenggara terpaksa melarang dua suporter ini bertemu saat kedua tim bertanding.
Hal ini menjadi sorotan dalam pembicaraan Iwan Bule bersama pemerintah Jawa Timur, terkhusus Ibu Gubernur.
Baca Juga: 5 Nama Besar Incaran Bhayangkara FC, Dua Pemain Gagal Didatangkan
Iwan Bule juga menyentil soal larangan yang diberikan FIFA kepada timnas Indonesia saat laga kontra Uni Emirat Arab.
Timnas Indonesia dipastikan bertanding tanpa penonton saat menjamu UEA pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, 31 Maret 2020.
Sanksi ini merupakan imbas dari kerusuhan suporter yang terjadi saat timnas Indonesia melawan Malaysia pada 19 November 2019.
Indonesia dianggap melanggar dua pasal Kode Disiplin FIFA terkait keamanan stadion.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, berharap ada rencana utama untuk perdamaian suporter dalam 4-5 tahun ke depan.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Bu Sekjen PSSI (Ratu Tisha) tentang adanya rencana utama yang mengkomunikasikan antarsuporter. Yang terpenting terukur dan termonitor," kata Khofifah.
Selanjutnya, Iwan Bule akan melakukan kunjungan ke Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, yang menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2021.
Sebagaimana yang telah dilakukan di Stadion Mandala (Yogyakarta), Stadion Manahan (Solo), dan beberapa venue lainnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | antaranews.com |
Komentar