BOLASPORT.COM - Bursa transfer pramusim Liga 1 2020 menghadirkan banyak drama yang cukup menarik untuk kembali disimak oleh pecinta sepak bola Tanah Air.
Bursa transfer pramusim Liga 1 semakin mendekati masa penutupan jelang dimulainya kompetisi pada 29 Februari 2020.
Sejumlah tim bahkan sudah menyelesaikan perburuan pemain dan fokus dalam membangun chemistry timnya.
Bila ditilik ulang, bursa transfer kali ini menyisakan drama-drama yang menarik bila dilihat kembali.
Bolasport.com mencoba merangkum empat drama yang terjadi dalam bursa transfer pramusim Liga 1 2020.
1. Edson Tavares
Baca Juga: Tak Hanya Dua Pemain Indonesia yang Berangkat ke Tranmere Rovers
Drama transfer tidak hanya terjadi pada perpindahan pemain dari satu klub ke klub lainnya saja.
Migrasi pelatih juga menyuguhkan cerita menarik di balik persaingan transfer di Liga 1 2020.
Salah satu transfer pelatih yang menarik adalah pindahnya juru taktik asal Brasil, Edson Tavares, dari Persija Jakarta ke Borneo FC.
Edson Tavares sebenarnya sudah mulai dikabarkan akan didepak manajemen Persija sejak akhir Liga 1 2019.
Kehadirannya yang kurang bisa mengangkat performa tim di klasemen dianggap sebagai pemicu utama.
Baca Juga: Link Live Streaming Persebaya Vs Persik Kediri, Pembuka Piala Gubernur Jatim 2020
Tavares kemudian resmi dilepas oleh Macan Kemayoran pada Sabtu (4/1/2020).
Pemecatan dirinya membuat Tavares marah dan geram terhadap manajemen Persija Jakarta.
Pasalnya, manajemen klub sebelumnya sudah memberikan jaminan untuk tidak mendepak dirinya sebelum Liga 1 2019 berakhir.
Namun, kenyataan yang terjadi adalah sebalinya, Tavares harus hengkang dari Ibu Kota.
"Masih ada isi pembicaraan kami di WhatsApp, dia (Ferry Paulus) bilang 'Saya akan memutuskan Anda bertahan. Semua orang di sini menyukai Anda, kerja Anda bagus', tetapi setelah itu, mereka berubah pikiran," kata Tavares.
2. Ezechiel N'Douassel
Baca Juga: Richard Mainaky Tak Persoalkan Praveen/Melati Kalah, tetapi pada Olimpiade Berbalik
Drama mengejutkan datang dari transfer bomber Persib Bandung, Ezechiel N'Douassel, yang menyeberang ke Bhayangkara FC.
Pemain timnas Chad itu memang sudah lama menyatakan ingin mundur dari skuad Maung Bandung.
Padahal, Ezechiel masih memiliki sisa kontrak selama satu musim di Persib Bandung.
Sejumlah petinggi Persib sempat menahan dirinya untuk tidak pergi dari tim.
Akan tetapi, keinginan bulat Ezechiel untuk hengkang akhirnya membuat dirinya resmi menjadi pemain anyar Bhayangkara FC.
Baca Juga: Atas Restu Orang Tua, Ini Nomer Punggung Saddil Ramdani di Bhayangkara FC
"Ya sudah resmi ke Bhayangkara. Ezechiel tidak dipinjamkan," kata agen Ezechiel, Agwa Alib Jules, seperti dilansir BolaSport.com dari Kompas.
"Jadi, sudah ada komitmen dan antara Persib dan Bhayangkara FC."
"Persib dan Bhayangkara FC sudah sepakat baik soal harga maupun perjanjian lainnya," ucapnya menambahkan.
Bersama The Guardian, Ezechiel N'Douassel mendapatkan kontrak berdurasi dua musim dengan syarat tak boleh dimainkan dalam laga kontra Persib.
3. Makan Konate
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Asia 2020 Jadi Tes Kepemimpinan Lee Zii Jia
Drama transfer Liga 1 2020 lainnya juga sempat melibatkan nama Persib Bandung.
Adalah Makan Konate, sosok yang cukup sering dikaitkan dengan Maung Bandung sebelum akhirnya menyeberang ke Persebaya Surabaya.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, terang-terangan menyatakan bahwa dirinya ingin mendatangkan Makan Konate.
Namun, pemain asal Mali itu sudah lebih dulu mencapai kesepakatan dengan klub lain.
"Saya menanyakan ketertarikannya (Makan Konate) untuk bergabung dan saya lakukan itu beberapa kali," kata Robert dalam unggahannya di Instagram pada Rabu (1/1/2020).
"Tetapi nampaknya dia sudah sepakat dengan klub lain. Jadi, soal itu berada di luar kendali saya," ujarnya lagi.
Baca Juga: Tekad Kapten Madura United Hapuskan Sejarah Kelam Saat Lawan Bhayangkara FC
Konate kemudian mengambil langkah berani dengan menyeberang ke rival abadi Arema FC, Persebaya Surabaya.
Keputusan yang mengejutkan itu tak pelak menimbulkan sejumlah komentar negatif dari pendukung Arema FC, Aremania.
Akan tetapi, top scorer Arema FC di Liga 1 2019 itu memutuskan untuk fokus dalam memberikan kemampuan terbaiknya bagi Persebaya pada musim 2020.
"Mungkin ada, tapi saya tidak fokus dengan berita dan banyak komentar (negatif di akun media sosial) yang masuk ke saya," kata Makan Konate, Sabtu (1/2/2020).
"Tapi perlu diingat saya pemain profesional, saya respek dengan Arema FC dan tidak ada masalah dengan mereka," katanya menambahkan.
Baca Juga: Saddil Ramdani Bicara Jadi Anggota Polisi Usai Gabung Bhayangkara FC
Drama terakhir datang dari pemain yang baru saja diresmikan oleh Bhayangkara FC, Saddil Ramdani.
Pemain timnas Indonesia itu harus melalui petualangan panjang sebelum akhirnya merapat ke The Guardian.
Sebelumnya, ada begitu banyak rumor yang menyertai kabar kepindahan Saddil Ramdani pascahengkang dari Pahang FA.
Cerita panjang itu melibatkan tiga klub asal Belgia serta dua raksasa Liga Indonesia, Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Saddil sempat dikabarkan menjadi rebutan dari tiga klub Belgia, yakni Sint-Truidense, Zulte Waregem, dan Club Brugge, yang juga merupakan peserta Jupiler Pro League atau kasta tertinggi Belgia.
Akan tetapi, ketiga tim itu tak kunjung memberikan kejelasan sehingga Saddil membuka peluang untuk berkarier di dalam negeri.
Baca Juga: Kasus Seo Seung-jae Beri Angin Segar bagi Ganda Campuran Malaysia
Sejumlah klub lantas santer diberitakan tertarik dengan Saddil mulai dari Bhayangkara FC, Persib Bandung, Persija Jakarta dan PSS Sleman.
Tekad tinggi yang ditunjukkan oleh The Guardian dan kedekatan COO Bhayangkara FC, Sumardji, dengan Saddil Ramdani akhirnya membuat pemain 21 tahun itu memantapkan hatinya.
Eks Persela Lamongan itu resmi menjadi bagian dari Bhayangkara FC untuk musim 2020.
"Tadi pagi Saddil menghubungi kami, katanya ingin bergabung bersama kami. Kami pun menerimanya," kata Sumardji dilansir BolaSport.com dari Kompas.
Hal itu pula yang mendasari keputusan Saddil untuk menolak pinangan klub Belgia.
"Katanya tidak jadi ke Eropa, dia lalu pilih bergabung bersama kami," ujar Sumardji.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar