BOLASPORT.COM - Romelu Lukaku tampil mengesankan di Inter Milan pada musim pertamanya yakni 2019-2020.
Sejumlah rekor diciptakan oleh penyerang asal belgia tersebut bersama Nerazzuri.
Di antaranya, Lukaku berhasil mencatatkan 20 gol lebih cepat dari pemain Inter Milan mana pun dalam sejarah.
Catatan 20 gol dalam 29 pertandingannya di semua kompetisi bahkan lebih cepat dibandingkan Ronaldo dan Ruben Sosa saat mengenakan seragam Nerazzurri.
Terkini, Lukaku juga tampil tajam saat Derby della Madonnina yang dimenangi Inter 4-2 atas AC Milan pada Minggu (9/2/2020).
Ia berhasil mencetak satu gol sekaligus menutup pertandingan pada menit ke-90+3.
Baca Juga: Lawan 10 Pemain, Bali United Tertinggal dari Thanh Quang Ninh pada Babak Pertama
Kini Lukaku sudah mengoleksi 21 gol buat Inter Milan.
Performa mengesankan Lukaku tak bisa dilepaskan dari kinerja manajemen Inter yang memutuskan untuk membelinya dari Manchester United musim panas lalu dengan mahar 65 juta euro.
Dikutip BolaSport.com dari Telegraph, kini diketahui bahwa manajemen Inter turut membantu penurunan berat badan Romelu Lukaku dalam 12 hari yang disebabkan oleh gangguan sistem pencernaan.
Pada awal kedatangannya dari Manchester United, Lukaku mengalami kelebihan berat badan hingga mencapai 104 kg.
Tentu, jumlah ini jauh dari kata ideal untuk pemain bertinggi 190 sentimeter.
Hal ini membuat pusing manajemen Inter Milan, bahkan Antonio Conte ragu untuk memasang Lukaku di laga pertama Liga Italia musim 2019-2020.
Lukaku sendiri tak menampik bahwa ia mengalami kelebihan berat badan akibat gangguan pencernaan.
Baca Juga: Geoffrey Castillion Berjanji Cetak Banyak Gol Setelah Resmi Diikat Persib Bandung
"Secara normal saya punya sistem pencernaan yang baik," kata Lukaku kepada ESPN pada September lalu.
"Saya buang air secara cepat. Itu yang biasa saya lakukan sepanjang hidup saya."
"Tetapi itu berubah saat nutrisionis saya bilang bahwa sistem pencernaan saya berhenti bekerja (susah buang air besar)," tambahnya.
Menurut laporan Telegraph, Manchester United telah gagal mengidentifikasi penyakit Lukaku dan memutuskan untuk melegonya ke Inter.
Pada akhir musim 2018-2019, Lukaku dikritik penampilannya oleh fans Man United, termasuk Gary Neville akibat berat badannya.
"Saya yakin ini adalah isu kebugaran buat Lukaku. Lihat dia di sisi kotak penalti, dia kelelahan," kata Neville saat mengomentari laga Man United Vs Chelsea.
Akibat masalah pencernaan tersebut, ketajaman Lukaku menurun di musim keduanya bersama Man United.
Pada musim 2017-2018, Lukaku mencetak 27 gol dari 52 laga, sementara pada musim 2018-2019, ia hanya mencatatkan 15 gol dari 45 laga.
Inter Milan mampu mengidentifikasi masalah Lukaku dan membuatkan program penurunan badan hingga 3 kg dalam 12 hari di awal musim.
Baca Juga: Di Balik Laga Persib Bandung VS Barito Putra Ramai Tagar #UnsubscribePersib
Romelu Lukaku reportedly had a malfunctioning digestive system last season, which was unknown to him and Manchester United, it resulted in issues with his weight and fitness.
Inter Milan rectified this problem helping him lose half a stone (3kg/7lbs) in 12 days. pic.twitter.com/qAPnvbGirG
— Footy Accumulators (@FootyAccums) 11 February 2020
Berkat perawatan tersebut, Lukaku bisa tampil lebih tajam hingga saat ini.
Telegraph melaporkan Lukaku juga lebih sering menembak, sering menyentuh dan lebih banyak menciptakan peluang.
"Saya selalu berkata bahwa yang terpenting adalah saya berkontribusi untuk tim. Saya di sini untuk menang, dan saya senang. Sekarang, kami akan bersiap untuk laga selanjutnya," kata Lukaku pasca-laga melawan AC Milan.
"Saya berterima kasih kepada rekan-rekan saya, pelatih dan staf. Saat saya tiba di sini, saya tahu ini liga tersulit bagi striker untuk mencetak gol, tetapi mereka (rekan-rekan) membantu saya membaur," tambahnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | ESPN, telegraph |
Komentar