BOLASPORT.COM - Bek Liverpool, Dejan Lovren, menantang timnya agar bisa meniru kegemilangan Barcelona di era Pep Guardiola yang bisa meraih banyak trofi.
Juara Eropa, Liverpool, telah memenangkan gelar Piala Super Eropa dan Piala Dunia Klub FIFA musim ini.
Liverpool juga sedang memuncaki klasemen sementara Liga Inggris dengan unggul 22 poin dari peringkat kedua, Manchester City, dengan rekor belum sekalipun menderita kekalahan.
The Reds sekarang tinggal membutuhkan enam kemenangan lagi untuk mengunci gelar Liga Inggris pertama mereka dalam kurun waktu 30 tahun terakhir dan mereka juga masih bersaing untuk Liga Champions dan Piala FA.
Hal ini tentu adalah pencapaian prestasi yang luar biasa dari tim Juergen Klopp dalam beberapa musim terakhir.
Dilansir BolaSport.com dari Sky Sports, pemain Liverpool, Dejan Lovren, mengatakan semuanya telah sempurna di musim ini dan dia berharap Liverpool dapat meniru Barcelona di era Pep Guardiola yang telah meraih banyak trofi.
Baca Juga: Pep Guardiola Akui Susah Juara Kalau Bukan Latih Manchester City
Bek berusia 30 tahun itu mengklaim The Reds dapat menciptakan kembali era emas Barcelona dan bakal mendominasi sepak bola dunia.
"Saya sudah berada di Liverpool sejak awal dengan Juergen dan butuh waktu cukup lama, dua atau tiga tahun untuk membangun segalanya," kata bek The Reds itu.
"Katakanlah, kami meraih gelar domestik tahun ini, atau mungkin bahkan tahun lalu tetapi kami harus kehilangan satu poin.
"Sekarang kami saling memahami, apa yang kami butuhkan, dan apa yang kami inginkan.
"Dan saya terutama ingin, bahwa kami diingat seperti tim Barcelona (era Pep Guadiola) yang meraih banyak trofi dalam kurun waktu empat tahun.
"Mengapa kita tidak melakukan itu? Saya pikir kita bisa melakukannya dan saya ingin kita dikenang sebagai salah satu tim terbaik yang pernah bermain, tidak hanya untuk tahun ini, tetapi untuk bertahun-tahun," ujar Lovren.
Bek asal Kroasia itu menegaskan suasana di ruang ganti musim ini tidak seperti yang pernah dia alami sebelumnya.
Dan Lovren mengatakan daya saing The Reds membuat mereka tidak ingin pernah berpuas diri.
"Ini bukan kebohongan. Merupakan suatu kehormatan untuk berada di ruang ganti dan melihat wajah-wajah tersenyum, tapi ini bukan tentang itu, ini tentang bagaimana kita masih bereaksi di tempat latihan," tambahnya.
"Kami masih lapar, masih serakah, inilah yang membuat kami istimewa.
"Saya pikir banyak tim lain akan merasa sudah juara dengan keunggulan 22 poin, tetapi kami tidak melihat 22 poin ini.
"Kami hanya fokus pertandingan demi pertandingan dan ini saya pikir adalah cara paling sederhana untuk menjadi yang terbaik.
"Ini adalah pengalaman yang baik juga untuk pemain muda, untuk memahami bahwa jika Anda berada di atas, Anda masih harus bekerja sekeras jika Anda berada di posisi tengah atau di posisi terakhir.
"Tentu saja saya ingin berada di tim yang memenangkan banyak trofi. Saya merasa punya banyak tahun untuk diberikan dalam sepak bola profesional. Umur saya 30 tahun, jadi lima tahun lagi," tutup bek Kroasia itu.
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | Sky Sports |
Komentar