BOLASPORT.COM - Pemain Liverpool, Sadio Mane, mengungkapkan inspirasi di balik karier sukses yang didapatnya saat ini.
Sadio Mane mengalami peningkatan karier sebagai bagian dari tim Liverpool yang semakin dominan saat ini.
Mane bergabung ke Liverpool dari Southampton pada 1 Juni 2016 dengan nilai transfer 41,2 juta euro atau setara 614 miliar rupiah.
Sejak saat itu, dia meraih berbagai gelar bergengsi, yakni juara Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Dunia Klub, hingga trofi individu Pemain Terbaik Afrika 2019.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Beregu Asia 2020 - Shesar Bawa Indonesia Unggul 4-1 atas Korea Selatan
Dukungan dari teman-teman dan keluarga di kampung halamannya di Desa Bambali, Senegal, disebut Mane sebagai kunci performanya yang gemerlap.
"Saya tak bisa membayangkan betapa mereka sangat termotivasi. Mereka selalu mendorong saya untuk maju," ucap Mane, dikutip BolaSport.com dari Fox Sports Asia.
"Jika melihat orang-orang itu, Anda akan terpacu semakin keras untuk membuat mereka bangga karena hanya itu kepuasan yang mereka miliki. Saya harus membalas apa yang telah mereka lakukan buat saya," katanya.
Mane mengatakan, ketika dia masih memperkuat Metz di kasta kedua Liga Prancis, penduduk di desanya tidak memiliki saluran untuk menonton laga di divisi tersebut.
"Jadi, semua orang sangat senang terutama ketika melihat saya di TV pertama kali," kata Mane.
Baca Juga: PSM Makassar Tertinggal dari Tampines Rovers pada Babak Pertama
"Mereka selalu mendoakan saya setiap hari untuk melihat saya berada di level karier seperti ini karena mereka bangga.
"Ketika saya semakin termotivasi dan mereka menjadi lebih antusias melihat karier saya terus meningkat, saya berpikir harus mengorbankan diri untuk membuat mereka bangga," kata Mane.
Di Liga inggris 2019-2020, Sadio Mane berhasil menorehkan 11 gol dan 8 assist dari 22 pertandingan yang dimainkan.
Dia pun berada dalam jalur tepat buat mengantar The Reds menjuarai Liga Inggris untuk kali pertama dalam tiga dekade terakhir.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Fox Sports Asia |
Komentar