BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, mengatakan dirinya kecewa ada oknum yang memperkeruh suasana menjelang laga semifinal Piala Gubernur Jatim 2020.
Laga Persebaya Surabaya melawan Arema FC selalu menyita perhatian suporter kedua tim yang saat ini dikenal memiliki fanatisme yang tinggi.
Bukan hanya fanatisme saja, hubungan suporter Arema FC dan Persebaya Surabaya diketahui kurang harmonis sehingga selalu menimbulkan sorotan negatif.
Sejauh ini, laga Persebaya Surabaya melawan Arema FC menjadi pertandingan paling panas dan menarik di wilayah Jawa Timur serta termasuk duel bigmatch di Liga Indonesia.
Baca Juga: Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Spanyol - Real Madrid Dipepet Barcelona
Tidak jarang, pengamanan untuk laga bigmatch seperti pertandingan Persebaya Surabaya melawan Arema FC harus diperketat.
Pada turnamen semifinal Piala Gubernuur Jatim 2020, Persebaya Surabaya akan berhadapan dengan rivalnya Arema FC di babak semifinal.
Pertandingan kedua tim ini akan berlangsung di Stadion Soeprijadi, Kota Blitar, pada Selasa (18/2/2020) dan tidak akan berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim mengatakan sengaja memindahkan pertandingan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dilansir BolaSport.com dari laman Kompas, Senin (17/2/2020) menjelang pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC, beredar sebuah kutipan negatif yang mencatut nama Aji Santoso.
Baca Juga: 5 Fakta Gelar Juara Tim Putra Indonesia di Kejuaraan Beregu Asia 2020
Kutipan itu menimbulkan kemarahan publik yang berisi melecehkan penyelenggaraan Piala Gubernur Jatim 2020.
Aji Santoso selaku pelatih Persebaya Surabaya merasa kecewa dengan munculnya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Sepertinya menjelang laga bigmatch ini ada oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk membuat suasana semakin panas dan tidak bagus," ujar Aji Santoso.
"Saya ketika dulu mulai dari pemain sampai saat ini menjadi pelatih yang namanya rivalitas bagi seorang atlet dan pelatih hanya 90 menit," ucap Aji Santoso.
"Saya di mana pun melatih yang namanya rivalitas hanya 90 menit, setelah 90 menit ya sudah kita berjalan dengan normal. Karena hidup di dunia inibagi saya satu lawan sudah terlalu banyak buat saya," kata Aji Santoso.
Editor | : | Nungki Nugroho |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar