BOLASPORT.COM - Petinju Indonesia saat ini belum ada yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 karena masih menjalani babak kualifikasi.
Namun, masyarakat tinju boleh bangga dengan terpilihnya Boy Pohan menjadi salah satu wasit/hakim asal Indonesia yang akan bertugas pada Olimpiade Tokyo 2020.
Pria asal Padang berusia 46 tahun ini mencetak sejarah bukan hanya satu-satunya wasit/hakim pada Olimpiade Tokyo 2020 tercatat wasit/hakim tinju pertama Indonesia yang bertugas pada pesta olahraga akbar empat tahunan dunia.
Sebelum bertugas pada Olimpiade Tokyo 2020, Boy Pohan yang menjabat sebagai ketua wasit/hakim Pengprov Pertina DKI Jakarta akan bertugas pada babak kualifikasi Olimpiade untuk Afrika di Senegal, 20-29 Februari 2020.
Kepercayaan ini diberikan Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) melihat prestasi Boy saat menjadi wasit/hakim pada test event tinju Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar di Tokyo, 26 Oktober 2019.
Rencananya, Boy yang menyandang wasit/hakim bintang 3 AIBA akan bertolak ke Senegal, Afrika Selatan, Senin (17/2/2020).
"Saya merasa bangga bisa terpilih menjadi satu-satunya wasit/hakim yang mendapat kepercayaan AIBA untuk memimpin cabang olahraga tinju di Olimpiade Tokyo 2020 nanti," kata Boy dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
"Saya akan menjaga kepercayaan AIBA demi nama baik bangsa dan negara dengan menjalankan tugas sebaik mungkin pada saat memimpin di Senegal maupun di Tokyo nanti," ucap Boy.
Selain pada babak kualifikasi Olimpiade untuk Afrika, Boy Pohan juga mendapat kepercayaan dari AIBA menjadi wasit/hakim pada babak kualifikasi Olimpiade di Londong, Inggris yang akan berlangsung 14-24 Maret 2020.
Baca Juga: Tekad Cheam June Wei Usai Kalahkan Jonatan Christie pada Final Kejuaraan Beregu Asia 2020
Lebih jauh Boy mengungkapkan bahwa AIBA sudah banyak melakukan perubahan aturan dalam pertandingan tinju. Tujuannya, agar pertandingan tinju bisa lebih menarik untuk disaksikan.
"Saya sempat kaget saat memimpin test event Olimpiade Tokyo 2020 di mana petinju yang tampil fight sepanjang ronde tanpa clinch. Dengan kondisi fisik yang sangat prima, mereka memang benar-benar menampilkan seni bertinju tingkat tinggi," katanya.
"Perubahan aturan AIBA dengan menuntut petinju agar tampil fight sepanjang ronde tanpa clinch ini benar-benar mengagetkan dan harus diikuti petinju Indonesia jika ingin meraih prestasi pada ajang SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade," tutur Boy.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | istimewa |
Komentar