BOLASPORT.COM - Petinju Inggris, Dillian Whyte, mengaku Deontay Wilder dan Tyson Fury membuatnya frustasi.
Dillian Whyte adalah penantang wajib untuk sabuk WBC untuk bertanding dengan Deontay Wilder.
Namun, Deontay Wilder lebih memilih bertarung melawan Tyson Fury dalam tanding ulang di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (23/2/2020).
Keduanya pun menargetkan sebagai pemenang dalam pertandingan tersebut.
Baca Juga: Mohon Bersabar, Manajer Yakin Marc Marquez Pulih Lebih Cepat dari Orang Normal
Namun, Dillian Whyte rupanya sudah menunjukkan dukungannya di antara Wilder dan Fury.
"Tyson Fury, semoga dia di tempat yang lebih baik, dia dalam kondisi yang lebih baik secara mental dan fisik," kata Whyte dilansir BolaSport.com dari Sky Sports.
"Saya berharap dia mengalahkan Deontay Wilder, tapi itu tidak menjamin saya bertanding (dengan Fury)," ujarnya melanjutkan.
Sebelumnya Fury mencetuskan ingin bertanding dengan Whyte sebelum pensiun.
Baca Juga: Pembelaan Pelatih Atas Performa Jonatan pada Kejuaraan Beregu Asia 2020
Akan tetapi, petinju berjulukan The Gypsy King itu mengganti Whyte dengan Derek Chisora dari daftar rencananya itu.
"Dia bilang dia akan melawan saya sekali dan berikutnya dia akan melawan Derek Chisora," tutur Whyte.
Whyte menilai Fury dan Wilder telah membuat rasa frustasi menghampirinya.
Baca Juga: Hasil Undian Wakil Indonesia pada Spain Masters 2020 - Leo/Daniel Temui Unggulan Ke-4
Petinju berusia 31 tahun itu kemudian beritikad untuk menghilangkan rasa itu dengan melawan salah satu dari keduanya.
"Saya hanya ingin mendapatkan (pertandingan) salah satu dari mereka dan memukul mereka sedikit, itu saja," ucap Whyte.
"Saya hanya ingin menghilangkan rasa frustasi dan kemarahan bertahun-tahun pada salah satu dari mereka," ucapnya menjelaskan.
Sebagai tambahan, Whyte akan memulai kamp pelatihannya untuk pertarungan yang diharapkan melawan Alexander Povetkin di Inggris.
Baca Juga: Ikuti Jejak Marc Marquez, Fabio Quartararo Bertemu Paulo Dybala
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | skysports.com |
Komentar