Tentunya, seperti yang diungkapkan oleh Pastor, pengaturan di Mallorca jauh lebih baik dibandingkan beberapa klub besar.
“Daripada membawa metodologi dan peralatan dari Rusia, saya malah membawa sesuatu ke Saint Petersburg," katanya.
Dari semua metodologi yang tersedia, Pastor menyorot kepada sesuatu yang tidak terlalu umum: variabilitas detak jantung untuk mengukur tingkat kelelahan pemain.
“Saya agak khawatir menggunakan GPS dalam hal mempelajari tidur. Dengan segala sesuatu yang kami minta para pemain lakukan, mungkin agak sedikit berlebihan apabila kita meminta mereka mengenakan rompi saat tidur,” ucap Pastor.
Dibandingkan menggunakan teknologi GPS, klub menggunakan perangkat lunak sederhana yang dihubungkan dengan sebuah gelang reseptor untuk mengukur variabilitas detak jantung selama tiga menit.
“Jika terdapat interval waktu antara detak jantung dan semakin besar konsistensi dalam interval waktu tersebut, semakin besar tingkat kelelahan yang dialami," ujarnya.
Baca Juga: Rahasia Klub La Liga Maksimalkan Performa Pemain: CA Osasuna (Bagian 4)
Baca Juga: Rahasia Klub La Liga Maksimalkan Performa Pemain: Valencia (Bagian 5)
"Perangkat lunak tersebut menghasilkan persentase variabilitas yang dapat kami akses. Kami menjalankan tes ini sebanyak dua atau tiga kali dalam seminggu sebelum sarapan, saat pemain baru datang ke tempat latihan,” ungkap Pastor.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | La Liga |
Komentar